Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekonomian Thailand Terancam

Kompas.com - 14/05/2010, 21:51 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com  - Situasi politik di Thailand kian memanas. Kondisi ini berpotensi mengurangi angka pertumbuhan ekonomi Negeri Gajah Putih tersebut.

Dalam wawancara dengan Bloomberg Televisi, Menteri Keuangan Thailand Korn Chatikavanij mengungkapkan, melihat situasi terkini ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Thailand bisa tergerus antara 0,4 persen sampai 0,5 persen dari prediksi pemerintah.

"Tak hanya itu, sektor pariwisata pun bisa terkena dampak negatifnya," cetus Chatikavanij.Padahal, sektor ini menyumbangkan antara 6,5 persen sampai 7 persen dari perekonomian Thailand.

Perekonomian Thailand mulai terganggu sejak gerakan anti pemerintah yang lebih dikenal dengan sebutan kaus merah mulai menduduki pusat bisnis kota Bangkok sejak satu bulan terakhir. Akibatnya, pusat perbelanjaan terpaksa harus tutup. Kemudian beberapa perusahaan multinasional, seperti Ogilvy & Mather Group Holdings Ltd, untuk sementara terpaksa merelokasi kantor.

Situasi makin parah dengan tertembaknya jenderal pembangkang, yakni Mayor Jenderal Khattiya Sawisdipol, Kamis malam (13/5/2010). Khattiya ditembak oleh seorang sniper saat sedang melakukan wawancara dengan wartawan New York Times.

Kerusuhan pun langsung meletus, menyebabkan satu orang meninggal, dan 11 lainnya luka-luka. Terhitung sampai April silam jumlah korban meninggal sudah mencapai 30 orang dan 1.400 orang luka-luka. Tak cuma itu, kerusuhan membuat Kota Bangkok lumpuh sebagian.

"Investor harus menunda investasi mereka, dan menunggu situasi mulai membaik di akhir pekan ini," papar Kiatkong Decho, pialang CIMB Securities yang berkedudukan di Bangkok.

Pemerintahpun tak bosan-bosan menghimbau para pendemo. "Kami meminta pendemo segera menghentikan aksi mereka. Tindakan ini perlu dilakukan untuk menghindari kekerasan lebih lanjut," imbuh Chatikavanij. (Agung Ardyatmo/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com