Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran IMF Puji Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 19/05/2010, 10:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Puja dan puji berdatangan silih berganti terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Setelah  World Bank, kini giliran Dana Moneter Indonesia (IMF) menyanjung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2010 akan sangat kuat," kata Senior Residence Representative IMF di Indonesia Milan Zavadjil dalam diskusi IMF Regional Economic Outlook di Jakarta, Senin (17/5/2010).

IMF memprediksi, Indonesia menjadi salah satu negara Asia dengan pertumbuhan ekonomi yang baik tahun ini. Di tengah kondisi ekonomi dunia yang masih di pusaran krisis, ekonomi Indonesia bisa tumbuh 6 persen tahun ini. Naik sekitar 1,5 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 4,5 persen.

Milan bilang. Indonesia punya pondasi ekonomi yang kuat karena didukung kondisi makro ekonomi yang baik dan rasio utang hanya 28 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Di sisi lain, pasar domestik Indonesia juga besar karena tingkat populasi yang tinggi. Hal itu membuat Indonesia menjadi pasar potensial bagi industri dalam negeri.

Pasar yang besar dan terbuka lebar ini juga memicu investor asing melirik Indonesia. Hingga April 2010, foreign direct investment (FDI) sudah mencapai 75 miliar dollar AS. "Prospek investasi di Indonesia juga menunjukkan tanda perbaikan yang cukup signifikan dan terus meningkat," kata Milan.

Senior Advisor IMF Mahmood Pradhan menambahkan, Asia termasuk Indonesia, menjadi motor pemulihan ekonomi global sepanjang tahun ini.

Pasar di Asia diprediksi tumbuh hingga 8,5 persen pada tahun ini, naik dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,7 persen. Selain Indonesia, India juga menggerakkan pertumbuhan ini dengan mengandalkan investasi pribadi dan China yang bergantung pada ekspor.

Meski begitu, Mahmood menilai para pemimpin Asia harus berhati-hati mengeluarkan kebijakan ekonomi agar tak menimbulkan tekanan terhadap inflasi.

Disokong ekspor

Milan mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik ditunjang oleh perbaikan kinerja ekspor. Kinerja ekspor Indonesia pada kuartal I-2010 menunjukkan pemulihan dari krisis setelah berhasil mencatat angka 35,39 miliar dollar AS. Capaian ini meningkat 53,68 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sekitar 28,89 miliar dollar AS nilai ekspor disumbang oleh sektor non-migas.

Kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia, seperti batubara dan minyak kelapa sawit, memberikan sumbangan yang besar bagi peningkatan nilai ekspor. "Komoditas asli Indonesia ini memiliki pangsa pasar tersendiri dan. tentu saja kenaikan harga menyumbang peningkatan nilai ekspor di kuartal I," tuturnya.

IMF memperkirakan inflasi Indonesia tahun ini akan mencapai 5,7 persen naik 2,8 persen dibanding tahun 2009. Prediksi ini masih dalam posisi aman karena sesuai dengan prediksi pemerintah yang telah ditetapkan dalam APBNP 2010. (Kontan/Tedy Gumilar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Whats New
BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com