Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju BTS Hijau

Kompas.com - 21/05/2010, 03:41 WIB

Kenyamanan dan kemudahan berkomunikasi bukannya tanpa risiko, seperti halnya kemajuan teknologi lainnya, harus dibayar dengan pengotoran lingkungan. Untuk memperkecil risiko, bukanlah pekerjaan sederhana di tengah-tengah euforia seluler. AW Subarkah

Semakin beragamnya konten dalam logika sederhana tentu semakin menuntut kapasitas dan kecepatan jaringan. Dalam pikiran awam, tentu upaya ini akan lebih membutuhkan banyak tenaga alias akan meningkatkan energi yang dibutuhkan.

Namun, rupanya analogi ini tidaklah demikian, penyempurnaan jaringan seluler ternyata mampu membuat penghematan pemakaian listrik. Rupanya, semangat ini yang sekarang tengah dilakukan para operator besar, di balik semangat hijau ini ada nilai ekonomis yang menguntungkan.

Seperti langkah Indosat dengan melakukan modernisasi ke jaringan DC-HSPA+, minggu lalu. Langkah ini bukan hanya secara signifikan menambah kecepatan jaringan menjadi 42 Mbps (megabit per detik), tetapi juga sekaligus efisiensi biaya operasional.

Keuntungan ini berupa penghematan pemakaian daya listrik pada base transceiver station (BTS) sampai 50 persen, selain juga efisiensi kebutuhan ruangan hingga 67 persen. Hal ini merupakan salah satu upaya mendukung penciptaan green telco di industri telekomunikasi, melengkapi penggunaan energi alternatif pada BTS yang juga dilakukan.

Hal serupa tidak ketinggalan bagi operator, seperti XL Axiata yang menghijaukan BTS-nya menggunakan produk dari Ericsson. Dibandingkan dengan yang lain, BTS hijau akan men-transceiver-kan sinyal radio 3G, dapat menghemat energi hingga 61 persen, tidak heran apabila XL menargetkan akan mengoperasikan BTS hijau hingga 125 site di seluruh kota Jakarta.

Hemat energi

Langkah penggunaan energi terbarukan secara menyeluruh memang masih bisa dihitung dengan jari. Namun, penghematan energi merupakan langkah positif untuk mengurangi pengotoran lingkungan yang makin dahsyat.

Konsumsi energi yang rendah akan menurunkan panas akibat energi yang terbuang dan hal ini juga akan sekaligus mengurangi penggunaan pendingin ruangan (AC) yang terkenal sangat rakus dengan listrik. Hasil akhirnya juga berupa efisiensi ekonomis yang diharapkan bisa meningkatkan layanan pada konsumennya.

Pihak XL sendiri sebelumnya juga telah mengoperasikan BTS sejenis XL sejak 2009 dengan bekerja sama dengan Huawei, vendor jaringan dari China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com