Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggito Bantah Kecewa dengan Istana

Kompas.com - 21/05/2010, 15:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengunduran diri Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu dekat sekali dengan momen pengumuman dan pelantikan Menteri Keuangan dan Wakil Menteri Keuangan oleh Presiden SBY.

Anggito yang sebelumnya digadang-gadang sebagai Wamenkeu akhirnya harus 'merelakan' posisi tersebut kepada Anny Ratnawati. Namun, Anggito membantah bahwa pengunduran dirinya diajukan bukan karena kecewa dengan Presiden SBY.

"Saya tidak pernah mengatakan itu. Language-nya tidak seperti itu. Saya hanya mengatakan bahwa saya terusik harga diri saya sebagai sikap hak asasi saya," tuturnya di kantor kementerian, Jumat (21/5/2010).

Anggito menyatakan bahwa dia hanya ingin menunjukkan kekonsistenan sikapnya. Pasalnya, Anggito mengaku telah menandatangani sebuah pakta integritas pada bulan Januari lalu. "Saya sudah menyampaikan dan saya sudah diundang dan tidak bisa dilantik dengan alasan karena kepangkatan. Kepangkatan sudah selesai sekarang, tapi tidak kunjung ada tindak lanjutnya. Saya menunggu dan setelah saya tunggu selama 6 bulan, ya sudah," ungkapnya.

"Kalau saya memang tidak bisa, saya akan kembali ke UGM saja. Saya disambut karpet merah di sana. Tapi keduluanan (didahului) sama Ibu Menteri yang mundur. Lalu saya menunggu, kan. Ternyata, yang diputuskan sebagai wamen adalah Ibu Anny. Saya sama sekali tidak mempertanyakan. Penunjukan beliau adalah adjustment Presiden sebagai hak prerogatif beliau," paparnya panjang lebar.

Momen pengumuman Menkeu dan Wamenkeu oleh Presiden menjadi momen penguat niatnya untuk mundur. Jadi, Anggito menjelaskan bahwa pengunduran dirinya bukan terkait keberadaan partai politik yang ingin mendepaknya. Dia percaya dengan pernyataan Menko bahwa tidak ada kaitan antara penunjukannya dan politik.

Sementara itu, mengenai pakta integritas yang dia tanda tangani, Anggito mengaku belum memperoleh keterangan apa pun dari Istana. "Pakta integritas itu saya disodori waktu fit and proper test, dan itu saya sudah tanda tangani. Saya juga ditawari kontrak kinerja sebagai wamen dan sudah diundang dan ternyata tidak jadi. Alasannya karena belum menjabat pangkat IA itu. Sekarang, pangkat itu sudah saya dapat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com