Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Dulu Transportasi Umum

Kompas.com - 27/05/2010, 14:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana kebijakan pemerintah untuk membatasi premium yang notabene adalah bahan bakar minyak bersubsidi bagi kendaraan roda dua perlu disertai dengan perbaikan transportasi umum. Dengan begitu, masyarakat memiliki pilihan dalam menyikapi kebijakan tersebut.

"Pemerintah harus memberikan pilihan, salah satunya dengan perbaikan transportasi umum, kalau tidak, tentu pengendara motor hanya menjadi korban," ujar Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sudaryatmo kepada Kompas.com saat ditemui di Kantor YLKI, Jakarta, Kamis (27/5/2010).

Ia menilai, pembatasan konsumsi premium mau tidak mau memang harus dilakukan. Namun, penetapan kebijakan tanpa memberikan solusi kepada masyarakat hanya akan mempersulit masyarakat. "Pemerintah harus fokus apakah kebijakan ini untuk mengurangi belanja transportasi? Kalau ya, harus ada roadmap public transportation yang jelas untuk mengalihkan sarana mobilisasi," ungkapnya.

Hingga kini, menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), total penjualan sepeda motor pada bulan Januari-April 2010 mencapai 2,3 juta unit. Angka ini diprediksi akan terus meningkat pada bulan-bulan selanjutnya.

Sudaryatmo melihat tingginya angka belanja transportasi tersebut juga dikarenakan transportasi umum yang jelek. "Kenapa masyarakat pakai motor? Karena transportasi publik tidak baik," ucapnya.

Ia menyarankan pemerintah perlu terbuka dalam menjelaskan tujuan pembuatan kebijakan ini agar tidak menyia-nyiakan tenaga masyarakat untuk berpolemik. "Jangan sampai karena ketidakmampuan pemerintah dalam mengatasi masalah seperti lingkungan ataupun defisit anggaran karena subsidi yang besar, korbannya justru masyarakat bawah," ujar Ketua YLKI tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

    Kapan Dividen Dibagikan? Ini Penjelasan Lengkapnya

    Earn Smart
    Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

    Adik Prabowo Bangun Pabrik Timah di Batam, Bidik Omzet Rp 1,2 Triliun

    Whats New
    SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

    SKK Migas Sebut Transisi Energi Akan Tempatkan Peranan Gas Jadi Makin Strategis

    Whats New
    PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

    PT PELNI Buka Lowongan Kerja hingga 16 Mei 2024, Usia 58 Tahun Bisa Daftar

    Work Smart
    Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

    Bapanas Siapkan Revisi Perpres Bantuan Pangan untuk Atasi Kemiskinan Esktrem

    Whats New
    Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

    Banjir Landa Konawe Utara, 150 Lahan Pertanian Gagal Panen

    Whats New
    Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

    Amankan 4 Penumpang, Petugas Bandara Juwata Gagalkan Penyelundupan 4.047 Gram Sabu

    Whats New
    478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    478.761 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek pada Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Whats New
    Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

    Pengertian Dividen Interim dan Bedanya dengan Dividen Final

    Earn Smart
    Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

    Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

    Earn Smart
    Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

    Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

    Whats New
    Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

    Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

    Earn Smart
    Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

    Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

    Whats New
    Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

    Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

    Whats New
    Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

    Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com