Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklan Online Melonjak 3-5 Tahun Lagi?

Kompas.com - 03/06/2010, 16:03 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com - Meski diperkirakan cerah secara umum, masa keemasan bisnis media online di Indonesia masih butuh waktu. Jika mengacu pengalaman di beberapa kawasan di dunia, waktu 3-5 tahun dirasa cukup untuk mencapai pertumbuhan signifikan.

Pada saat bersamaan, bisnis media-media konvensional seperti surat kabar, majalah, dan televisi masih akan bertahan, meskipun dengan kondisi belanja iklan yang menurun. Industri sebagai pemasang iklan memilih untuk membagi uang mereka dalam bentuk belanja iklan ke media-media itu karena mengikuti kecenderungan konsumen.

"Kita lihat sendiri, konsumen secara simultan menggunakan macam-macam media. Saya menyebutnya tiga layar, yakni televisi, internet khususnya jejaring sosial, dan telepon selular. Jadi ketika pengiklan memasang iklan di media online ketika masa puncak itu datang, mereka juga tetap akan melakukan hal yang sama di televisi karena televisi tidak akan mati," kata Chairman sekaligus Chief Executive Officer Nielsen Online Japan, Charles Buchwalter, di sela-sela Forum Media Asia Pasifik (APMF) ke-4 Tahun 2010 di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/6/2010).

Nielsen Online Japan membawahi semua riset pasar online di kawasan Asia Pasifik, termasuk di Indonesia. Menurut Charles, belanja iklan di media online di Indonesia masih kecil, yakni berkisar 0-2 persen dari total belanja iklan industri di media-media yang ada. Persentase itu masih di bawah kondisi periklanan di media online di beberapa belahan dunia lain yang sebenarnya juga belum terlalu besar. Di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan Eropa, misalnya baru sekitar 12-15 persen, serta di Jepang sekitar 10 persen.

"Ini cuma soal waktu saja. Pengalaman di AS dan Jepang, pertumbuhan belanja iklan meningkat dua kali lipat dalam 3-5 tahun terakhir. Ini yang saya kira akan terjadi pula di Indonesia. Semua akan melonjak cepat ketika para industri besar mulai memasang iklannya di media online," kata Charles.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com