Humbang Hasundutan, Kompas -
Menurut Ketua Asosiasi Petani Kopi Lintong Organik (APKLO) Gani Silaban, prakarsa mematenkan nama kopi lintong ini juga diambil karena selama ini petani kopi di sekitar Lintong Nihuta tidak pernah mengambil manfaat dari nama dagang kopi tersebut. Padahal, kopi lintong adalah salah satu nama dagang atau brand terkenal kopi arabika asal Indonesia, selain kopi gayo dan toraja.
Petani kopi di daerah Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara, menurut Gani, akan meniru prakarsa pematenan nama dagang kopi gayo oleh petani kopi di Kabupaten Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Bener Meriah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
”Petani kopi di sana kompak bersatu dan kebetulan sempat difasilitasi salah satu lembaga swadaya masyarakat internasional sehingga kopi gayo bisa dipatenkan dengan menggunakan indikasi geografis,” ujar Gani saat ditemui di Lintong Nihuta, Kamis (10/6).
Gani mengungkapkan, dengan indikasi geografis tersebut, semua kopi yang berasal dari daerah Lintong Nihuta berhak menyandang merek dagang kopi lintong. Akan tetapi, kopi yang ditanam di luar Lintong Nihuta dan memiliki karakteristik geografis sama tetap bisa ikut dipatenkan dengan nama kopi lintong.
”Misalnya kopi di Tapanuli Utara pun masih bisa. Tentu dengan mengikuti ketentuan seperti tinggi areal perkebunan dari permukaan laut. Kopi yang ditanam di Balige tentu tidak bisa karena areal perkebunannya kurang tinggi,” kata Gani.
Niat mematenkan kopi lintong, lanjut Gani, juga didasari atas banyaknya penggunaan merek dagang kopi lintong di pasar internasional.
”Kami takut nanti tiba-tiba kopi lintong diklaim bukan berasal dari sini (Lintong Nihuta), padahal banyak sekali varietas lokal kopi arabika di Lintong Nihuta ini,” katanya.
Hanya saja, sampai saat ini niat mematenkan merek dagang kopi lintong dengan menggunakan indikasi geografis tersebut belum mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat.
”Itu yang kami heran, karena di Aceh, pemdanya ikut mendukung keinginan petani mematenkan kopi gayo. Apalagi kami hendak mengumpulkan petani kopi di seluruh wilayah Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara membicarakan rencana ini. Nantinya, kan, manfaat pematenan ini bakal diterima petani juga,” ujarnya.