Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Lintong Akan Dipatenkan

Kompas.com - 11/06/2010, 05:54 WIB

Humbang Hasundutan, Kompas - Petani kopi di Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, berencana mematenkan nama dagang kopi lintong. Pematenan kopi lintong akan berdasarkan indikasi geografis, mengingat nama lintong diambil dari nama Lintong Nihuta.

Menurut Ketua Asosiasi Petani Kopi Lintong Organik (APKLO) Gani Silaban, prakarsa mematenkan nama kopi lintong ini juga diambil karena selama ini petani kopi di sekitar Lintong Nihuta tidak pernah mengambil manfaat dari nama dagang kopi tersebut. Padahal, kopi lintong adalah salah satu nama dagang atau brand terkenal kopi arabika asal Indonesia, selain kopi gayo dan toraja.

Petani kopi di daerah Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara, menurut Gani, akan meniru prakarsa pematenan nama dagang kopi gayo oleh petani kopi di Kabupaten Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Bener Meriah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

”Petani kopi di sana kompak bersatu dan kebetulan sempat difasilitasi salah satu lembaga swadaya masyarakat internasional sehingga kopi gayo bisa dipatenkan dengan menggunakan indikasi geografis,” ujar Gani saat ditemui di Lintong Nihuta, Kamis (10/6).

Gani mengungkapkan, dengan indikasi geografis tersebut, semua kopi yang berasal dari daerah Lintong Nihuta berhak menyandang merek dagang kopi lintong. Akan tetapi, kopi yang ditanam di luar Lintong Nihuta dan memiliki karakteristik geografis sama tetap bisa ikut dipatenkan dengan nama kopi lintong.

”Misalnya kopi di Tapanuli Utara pun masih bisa. Tentu dengan mengikuti ketentuan seperti tinggi areal perkebunan dari permukaan laut. Kopi yang ditanam di Balige tentu tidak bisa karena areal perkebunannya kurang tinggi,” kata Gani.

Internasional

Niat mematenkan kopi lintong, lanjut Gani, juga didasari atas banyaknya penggunaan merek dagang kopi lintong di pasar internasional.

”Kami takut nanti tiba-tiba kopi lintong diklaim bukan berasal dari sini (Lintong Nihuta), padahal banyak sekali varietas lokal kopi arabika di Lintong Nihuta ini,” katanya.

Hanya saja, sampai saat ini niat mematenkan merek dagang kopi lintong dengan menggunakan indikasi geografis tersebut belum mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah setempat.

”Itu yang kami heran, karena di Aceh, pemdanya ikut mendukung keinginan petani mematenkan kopi gayo. Apalagi kami hendak mengumpulkan petani kopi di seluruh wilayah Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara membicarakan rencana ini. Nantinya, kan, manfaat pematenan ini bakal diterima petani juga,” ujarnya. (BIL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com