Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilmar Siap Investasi 2 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 20/06/2010, 10:18 WIB

BATANG HARI, KOMPAS.com Perlahan tapi pasti, perusahaan kelapa sawit terbesar di Asia, Wilmar Internasional Ltd, terus memperluas ranah bisnisnya di Indonesia.

Kelompok usaha milik Martua Sitorus ini kini tengah mempersiapkan pembukaan perkebunan tebu lengkap dengan pabrik gula di Papua. Komisaris Wilmar Nabati, MP Tumanggor, mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan, investasi yang perlu disiapkan perusahaannya berkisar 2 miliar dollar AS.

Bukan hanya menyangkut persiapan lahan, perhitungan infrastruktur di Papua yang belum memadai membuat Wilmar belum bisa memastikan kapan rencana tersebut akan terealisasi.

"Kami perlu waktu setidaknya enam bulan ke depan untuk melakukan studi kelayakan. Jadi, kepastian soal rencana tersebut kemungkinan akan kami umumkan tahun depan," ungkapnya.

Tumanggor mengatakan, persoalan kesiapan infrastruktur merupakan persoalan mendasar yang harus diperhitungkan hati-hati. Jika tidak, maka perusahaan akan terbebani biaya transportasi untuk angkutan dan distribusi yang sangat besar. "Soalnya dengan beban angkutan, bisa-bisa sampai di Jawa harga gula kami jadi tidak bisa bersaing karena terlalu mahal," katanya.

Tumanggor menambahkan bahwa sesungguhnya pihak Wilmar tidak keberatan untuk membangun infrastruktur, seperti jalan ataupun pelabuhan. Namun, ia berharap akan ada insentif atas kontribusi pembangunan tersebut. "Kami sudah sampaikan kepada Menperin (MS Hidayat) dan responsnya sangat bagus," ujarnya.

Ia mencontohkan, insentif yang dimaksud bukanlah tax holiday melainkan pembangunan jalan dan pelabuhan oleh Wilmar, yang kemudian pajaknya ditanggung pemerintah. "Soalnya untuk pembangunan infrastruktur itu nilainya bisa mencapai Rp 2 triliun," tandasnya. "Yang jelas, kunci soal insentif ini sekarang ada di tangan Menteri Keuangan," tandas Tumanggor. (Nadia Citra Surya/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com