Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap dengan Jurus Sepaket dan Banderol Murah

Kompas.com - 21/06/2010, 02:17 WIB

KOMPAS.com - Produsen di Indonesia, khususnya untuk piranti teknologi dan informasi masih mengunggulkan sistem penjualan sepaket (bundling) sekaligus iming-iming banderol harga murah. Kenyataan ini tersirat pula tatkala produsen komputer dan periferal merek lokal, Advan, memperkenalkan kepada khalayak modem USB DT 8 HSDPA, Kamis lalu.   Menurut Direktur Pemasaran PT Intech Surya Abadi Teddy Tjan, produknya ini berlabel harga Rp 399.000 per unitnya. "Tapi, kecepatan maksimalnya bisa 7,2 Mbps, berbeda dengan kebanyakan lainnya yang kecepatan maksimalnya cuma 3,6 Mbps," terang Teddy.   Harga terjangkau itu, lanjut Teddy, akan terasa semakin murah karena Advan menjalin kerja sama dengan Telkomsel untuk penjualan sepaket. Alasannya, Telkomsel dianggap mampu mempertinggi kemampuan piranti berbentuk flashdisk tersebut. "Kita juga tahu, Telkomsel memiliki jangkauan terluas. Ini akan mendukung berinternet tak perlu biaya mahal," imbuh Teddy.   Kemudian, sebagai bagian dari program sepaket itu, setiap pembeli DT-8 akan mendapatkan nomor perdana Simpati dan layanan internet Telkomsel Flash. Lalu, masih ada bonus 125 MB per bulan selama 6 bulan lamanya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dari Telkomsel.   DT-8 yang berbobot tak sampai 30 gram, selanjutnya, disertai slot kartu memori microSD dengan kapasitas maksimal hingga 4Gb. Sehingga, pengguna bisa menyimpan hasil pengunduhan (download). Piranti ini, juga dilengkapi dengan tali pengaman yang mampu mencegah tutup modem hilang, atau terpisah dengan unitnya. "Dengan kelebihan ini kami menargetkan penguasaan pasar 30 persen," demikian Teddy Tjan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com