Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk ke 'Broadband', Bakrie Gandeng Google

Kompas.com - 24/06/2010, 14:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Bakrie Telecom, melalui anak perusahaannya, PT Bakrie Connectivity, melirik pasar layanan data nirkabel EVDO dengan meluncurkan produk AHA, Kamis (24/6/2010) di Jakarta. AHA merupakan layanan akses internet berbasis jaringan CDMA atau code division multiple access dengan kecepatan download 3,1 mbps dan upload hingga 1,8 mbps.

Guna menikmati layanan ini, pengguna internet memerlukan perangkat USB modem tipe VMR-110. Komisaris Utama PT Bakrie Telecom Anindya Bakrie mengatakan, pihaknya melirik bisnis layanan data nirkabel karena potensinya yang masih luas. Saat ini terdapat sekitar 30 juta pengguna internet di Indonesia. Namun, pengguna yang berlangganan baru mencapai 8 juta orang.

"Diprediksi, pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 230 juta atau 90 persen dari penduduk Indonesia. Ini peluang bisnis yang menggiurkan," ujar Anindya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Bakrie Connectivity Erik Meijer mengatakan, guna menarik konsumen, AHA berkolaborasi dengan Google International. Para pengguna AHA dapat menikmati produk terbaru Google, yaitu Google Chrome, yang dimodifikasi khusus untuk AHA.

Namun, untuk sementara, produk ini baru dijual seharga Rp 500.000 di lima kota di Indonesia, yaitu Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Solo, dan Malang. Dua minggu kemudian, produk ini dijual juga di Bogor. Dikatakan Erik, hingga 2010, AHA dijual di 10 kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta.

Investasi

Anindya mengatakan, nilai besaran capital expenditure untuk bisnis ini mencapai 100 juta dollar AS. Uang ini digunakan, utamanya, untuk peningkatan kapabilitas jaringan AHA serta pengeluaran IT dan transmisi. Dalam tiga tahun ke depan, dirinya menargetkan pendapatan sebesar 30 persen dari revenue Bakrie Telecom di bidang layanan jasa saat ini.

Soal target pengguna, PT Bakrie Connectivity belum mau sesumbar. Perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki PT Bakrie Telecom ini ingin melihat terlebih dahulu permintaan pasar yang sebenarnya pada tahun ini.

Sementara itu, secara terpisah, Direktur Pengembangan Bisnis Google di Asia, Emmanuel Sauquet, mengatakan, pihaknya tertarik bekerja sama dengan PT Bakrie Connectivity karena pasar Indonesia yang atraktif dan menjanjikan.

Dikatakan pula, keduanya memiliki visi yang sama, yaitu memberikan pengalaman berinternet yang lebih cepat. Sayangnya, kedua belah pihak enggan memaparkan secara rinci bentuk kerja sama tersebut. "Saya tidak bisa mendiskusikan mengenai kesepakatan kerja sama ini," ujar Sauquet.

Namun, dikatakannya, dengan terintegrasinya Google Chrome pada AHA dapat meningkatkan trafik Google di Indonesia. "Kami ingin berkolaborasi dengan pengguna internet di Indonesia," ujar Sauquet.

Ditanya kapan Google akan membuka kantor di Indonesia mengingat pasar internet yang menjanjikan, Sauquet mengatakan belum dapat memastikannya. Menurutnya, Google tidak memiliki rencana membuka kantor dalam waktu dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com