Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Maskapai Bakal Bebas Terbangi Eropa

Kompas.com - 24/06/2010, 19:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sukses meyakinkan Air Safety Committee European Commision agar mencabut larangan terbang ke Eropa untuk PT Metro Batavia, PT Lion Mentari Airlines, dan PT Indonesia AirAsia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay yang memimpin delegasi Kemenhub ke Brussels, Belgia, mengaku telah mempresentasikan perkembangan keamanan dan keselamatan penerbangan Indonesia kepada Komisi pada hari Selasa (22/6/2010) lalu; termasuk mengajukan tiga maskapai tersebut agar diperbolehkan terbang ke Eropa.

Hasilnya, "Respons mereka sangat positif terhadap presentasi pencabutan larangan terbang bagi tiga maskapai yang kami anggap paling siap. Kami harap bisa segera dikabulkan," kata Herry melalui sambungan telepon kepada wartawan, Kamis (24/6/2010).

Menurut Herry, lancarnya penerbangan kembali pesawat PT Garuda Indonesia (Persero) ke Amsterdam, Belanda, pada 1 Juni 2010 lalu menjadi bekal pemerintah pede mendesak Komisi menerbitkan pencabutan larangan terbang bagi maskapai lainnya.

Komisi Uni Eropa memberlakukan larangan terbang bagi seluruh maskapai Indonesia sejak Juli 2007. Pada Juli 2009 lalu Garuda Indonesia, PT Mandala Airlines, PT Premi Air, dan PT Air Fast Indonesia sudah mendapatkan izin untuk terbang ke sana. Namun, tercatat baru Garuda Indonesia yang sudah memanfaatkan izin tersebut dengan terbang ke Amsterdam.

Selain harus memiliki rekam jejak yang baik dalam urusan keselamatan penerbangan. Maskapai yang boleh terbang ke Eropa harus memenuhi syarat ANNEX 6 International Civil Aviation Organization (ICAO) dan Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 121 dan 135. Selain itu, pesawat milik maskapai harus dilengkapi dengan perlengkapan keselamatan modern, seperti pintu tahan peluru (bulletproof cockpit door), alat sensor antitabrakan pesawat (TCAS), pendeteksi cuaca dan ketinggian, Ground Proximity Warning System (GPWS), alat sensor pegunungan, dan beberapa alat lain. (Kontan/Gentur Putro Jati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com