Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluruh Korban Tabung Gas Ditanggung

Kompas.com - 29/06/2010, 22:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyampaikan, seluruh korban berikut rumah dan perangkatnya akibat kecelakaan penggunaan gas elpiji 3 kilogram ditanggung pemerintah.

Dikatakan Agung, PT Pertamina akan menangung biaya pengobatan di rumah sakit manapun dengan pembiayaan yang ditanggung Pertamina melalui sistem asuransi.

Selain itu, Pertamina juga akan memberikan ganti rugi jika ada rumah dan perabot rumah yang rusak akan ditanggung oleh Pertamina. Total yang sudah dirogoh Pertamina dari koceknya adalah Rp 2,8 miliar.  

Demikian disampaikan Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Indroyono Soesilo kepada Kompas.com di Kantor Menko Kesra, seusai dipanggil secara mendadak Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (29/6/2010).

Saat dipanggil, Indroyono didampingi Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto dan pejabat lainnya.  

"Jadi, preminya yang membayar adalah Pertamina. Kementerian Kesehatan memfasilitasi nonteknis dan administratif penanganan korbannya di rumah sakit," ujar Indroyono.  

Bahkan, kata Indroyono, bagi korban pemakaian gas elpiji yang meninggal, Pertamina memberikan santunan Rp 25 juta per orang. Rumah dan perangkat rumah tangga yang rusak akan diganti Pertamina maksimal sampai Rp 100 juta berdasatrkan tingkat kerusakannya.  

Hingga saat ini, lanjut Indroyono, Pertamina secara total telah menyalurkan santunan kepada para korban pemakaian tabung elpiji 3 kilogram senilai Rp 2,8 miliar. Namun, dia tidak merinci berapa orang yang mendapat santunan akibat penggunaan tabung elpiji  

Sehari sebelumnya, Ketua Tim Pengendali Lintas Kementerian untuk penanganan tabung elpiji 3 kilogram, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono diam-diam melaporkan hasil rapat koordinasi teknis (rakornis) penanganan tabung elpiji yang dipimpinnya di Kantor Menko Kesra kepada Wapres Boediono.  

Terkait laporan Agung Laksono, Juru Bicara Wapres, yang juga Staf Khusus Bidang Media Massa Yopie Hidayat membenarkan saat dimintai konformisi Kompas.com Selasa malam. Wapres memang minta dilaporkan lagi hasilnya Selasa ini.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

    Whats New
    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

    Whats New
    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

    Whats New
    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com