Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Tabung Gas Diawasi Ketat

Kompas.com - 30/06/2010, 21:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Begitu banyak perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara yang ikut terlibat dalam produksi tabung gas, selang dan akserorisnya sehingga membuat pemerintah harus mengawasi secara ketat produksi perusahaan-perusahan tersebut agar sesuai dengan Standar Nasional Indonesia atau SNI.

Tercatat terdapat 129 perusahaan dan BUMN yang secara resmi memproduksi mulai dari kompor gas, selang, katub dan regulator serta tabung elpiji 3 kilogram.

Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Indroyono Soesilo kepada Kompas di Jakarta, Rabu (30/6/2010) malam mengatakan, untuk produksi tabung elpiji 3 kg, kompor dan akseksorinya, pihak yang harus bertanggung jawab mengawasi adalah Kementerian Perindustrian berdasarkan persyaratan mutu kontrol dari Badan Standar Nasional atau BSN.

Namun, jika terdapat tabung elpiji 3 kg beserta aksesorinya di masyarakat yang ternyata ilegal atau tidak sesuai dengan SNI, maka Kementerian Perdagangan dan Kepolisian Negara RI yang akan bertanggung jawab untuk menariknya kembali. "Jadi, tabung dan aksesorisnya yang memenuhi standar SNI tidak ditarik," tandas Indroyono.

Menurut Indroyono, pemerintah tidak ingin terjadi lagi ada perusahaan yang melakukan pelanggaran terhadap kualitas dan standar SNI tabung elpiji 3 kg yang sebagian sudah menimbulkan ekses di masyarakat.

Indroyono merinci dari 129 perusahaan dan BUMN yang terlibat dalam proses produksi tabung elpiji 3 kg dan aksesorinya adalah perusahaan pembuat tabung berjumlah 54 perusahaan. Perusahaan yang memroduksi selang tabung adalah 15 perusahaan dan perusahaan produksi katub tabung berjumlah 15 perusahaan.

"Perusahaan yang memproduksi regulator tercatat ada 13 perusahaan dan perusahaan yang memproduksi kompor gasnya berjumlah 32 perusahaan," tambah Indroyono.

Hingga selesainya program konversi minyak tanah dengan gas elpiji, pemerintah telah membagikan 45 juta tabung elpiji 3 kg berikut aksesorisnya. Namun, saat ini jumlah tabung yang ada di masyarakat sudah berkembang menjadi 60-65 juta tabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com