Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Biasa Naik di Triwulan II

Kompas.com - 05/07/2010, 16:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia tetap yakin, target inflasi di angka 5 persen plus minus 1 akan tercapai di akhir tahun. BI melihat kenaikan harga bumbu-bumbuan, seperti cabai merah dan bawang merah yang mendominasi inflasi di bulan Juni, hanya bersifat sementara.

"Cabai boleh naik, tapi 2-3 bulan lagi bisa turun karena, kalau harga bagus, petani akan menanam lebih banyak. Musim sekarang memang kurang teratur, kita semua rasakan cuaca sekarang. Anda tahu cabai merah keriting itu kalau datang hujan banyak bisa rusak panennya," tuturnya di Gedung BI, Senin (5/7/2010).

Oleh karena itu, BI melihat tekanan inflasi karena kenaikan harga bumbu-bumbuan tidak bersifat permanen. BI yakin, harganya akan turun meski tidak akan kembali ke harga sebelumnya.

Menurut Darmin, kecenderungan ini menjadi pengalaman dalam kurun waktu 7-8 tahun terakhir. "Selalu di triwulan dua itu meloncat naik, nanti di triwulan tiga dan empat mulai turun lagi. Walau (penurunan) tidak ke tingkat awal, tapi turun," ucapnya.

BI mencatat indikasi peningkatan tekanan inflasi. Pada bulan Juni 2010, inflasi mencapai 0,97 persen (bulan ke bulan) dan 5,05 persen (tahun ke tahun atau YOY). Sumber tekanan inflasi terutama berasal dari kenaikan inflasi kelompok bahan-bahan makanan, khususnya bumbu-bumbuan sebesar 11,51 persen (YOY) karena ketidakpastian musim.

Selain itu, ke depannya, kecenderungan tekanan inflasi juga diperkirakan berasal dari dampak kenaikan TDL dan datangnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com