Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Obat Herbal Akan Digelar

Kompas.com - 07/07/2010, 15:37 WIB

Kompas.com - Bukan cuma di Asia, tapi juga penduduk di negara maju kian melirik herbal untuk pengobatan beragam penyakit. Bahkan di negara-negara industri, seperti Eropa atau Amerika Utara, 50 persen dari populasi penduduknya pernah menggunakan obat-obatan tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan.

Untuk mendorong pertumbuhan industri obat tradisional, bulan Oktober 2010 mendatang akan digelar ajang internasional Traditional Medicine Expo 2010 di Singapura. Acara itu terbuka untuk kalangan pengusaha maupun masyarakat umum karena di sana akan ditampilkan produk serta jasa terbaru dari para pengusaha obat tradisional.

"Selain menawarkan kesempatan memperluas jaringan bisnis, acara ini juga bertujuan mendidik konsumen dan memupuk minat mereka terhadap obat tradisional," kata Chooi Yee Choong, Regional Director for ASEAN and Oceania, Singapore Tourism Board.

Traditional Medicine Expo 2010 (TMExpo) merupakan kali kedua setelah tahun 2009 lalu sukses diselenggarakan dengan menampilkan 90 peserta pameran. Acara tersebut dihadiri lebih dari 7000 pengunjung dan pengusaha lokal dan asing yang datang dari Timur Tengah, Eropa, serta Asia.

Peserta pameran TMExpo tahun ini akan datang dari Indonesia, China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, Singapura, Swiss dan Amerika Serikat. Selain pameran yang berlangsung dua hari, akan diadakan juga Conference Program dengan menampilkan panelis pembicara dan akademisi yang berasal dari organisasi kesehatan nasional dan lembaga pendidikan bergengsi di kawasan ini.

Topik yang akan dibicarakan mulai dari perkembangan terakhir di arena pengobatan tradisional serta peraturan-peraturan yang berlaku pada masing-masing negara.  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memperkirakan, pasar global untuk pengobatan Tradisional saat ini telah melebihi US$ 60 miliar per tahunnya dan terus tumbuh dengan stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com