Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Batagor Rasa Negeri Sakura

Kompas.com - 13/07/2010, 09:32 WIB

KOMPAS.com -  Tren jajanan lokal bernama batagor bermula dari Bandung, Jawa Barat. Sebenarnya, nama batagor ini merupakan akronim dari kata bakso tahu goreng. Wujud batagor memang tahu berbalut tepung lalu digoreng.

Dari jajanan pinggir jalan, pamor batagor naik kelas. Jajanan ini tak lagi hanya ada di Kota Kembang melainkan melebar hingga luar kota.

Batagor juga sudah ngetren di Malang, Jawa Timur. Ridwan Abadi adalah salah satu pelaku usaha kuliner yang menjual panganan ini. Bisnisnya berawal sejak tahun 2008, ketika ia mendirikan sebuah restoran bernama Dapur Unik. Restoran ini menjual aneka makanan dari berbagai daerah, termasuk batagor.

Dari Dapur Unik, bisnis Ridwan justru bergulir menjadi bisnis batagor yang dijual di atas gerobak dan booth. Namanya Batagor Jepang Takashi Mura (BJTM). "Soalnya batagor saya banyak peminat dan menjadi menu favorit," imbuh dia.

Bukan tanpa alasan Ridwan mengusung nama BJTM. Panganan buatannya berbeda dengan batagor yang banyak di pasaran. Demi menghadirkan citarasa Jepang, dia menyuguhkan bakso dengan rasa ikan dan udang serta tahu katsu. Selain bakso dan udang, ada delapan jenis makanan lagi yang dia suguhkan. Untuk sausnya, dia menyajikan pilihan lain di luar saus kacang, yakni saus teriyaki dan saus mayones.

Harganya Rp 800 hingga Rp 2.000 per item makanan. Pembeli bisa memadupadankan seporsi batagor dengan jenis makanan lain.

Saat ini, Ridwan mempunyai tiga gerai di Malang. Setiap gerainya bisa menjual 600-1.000 item makanan sehari, dengan omzet Rp 18 juta per bulan per gerai.

Dia optimistis dengan bisnis ini karena rutin mengeluarkan menu-menu baru setiap dua bulan sekali. "Supaya saya selalu di depan," imbuhnya.

Royalty setelah BEP

Berharap usahanya kian maju, Ridwan menawarkan konsep kemitraan sejak Februari tahun ini. Dia telah menggandeng 17 mitra, yang tersebar di Surabaya, Semarang, Salatiga, Ambarawa, Kudus, Demak, Tangerang, dan Depok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com