Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mini Ukurannya, Besar Untungnya

Kompas.com - 16/07/2010, 09:54 WIB

KOMPAS.com -  Biarpun penjaja martabak sudah merajalela di sepanjang jalan, peluang bisnis makanan gurih ini tak pernah surut. Bahkan, kini makin banyak jenis modifikasinya, mulai dari rasa sampai ukuran.

Seorang pengusaha martabak yang giat berinovasi adalah Armala. Pemilik gerai Martabak Mini Kartika ini mulai memodifikasi rasa, ukuran, maupun gerobak martabaknya sejak tahun 2008. la sendiri mulai berdagang martabak pada tahun 2006.

Dengan membidik pasar pelajar dan pekerja kantoran, Armala menjual martabak berukuran mini. "Segmen pasar yang punya aktiftas dari pagi hingga sore hari ini yang kami incar," katanya. Setelah berjalan satu tahun, tepatnya Juli 2009, Armala pun mulai meluncurkan program kemitraan. "Banyak konsumen yang menanyakan peluang bisnis martabak mini ke saya," ujarnya.

Lokasi kantin sekolah

Kini, Martabak Mini Kartika telah memiliki 20 mitra yang tersebar di seputar Jabodetabek, Cirebon, Sindang Laut, sampai Palembang. Tertarik? Anda cukup menyiapkan dana sebesar Rp 12 juta. Dengan investasi sebesar itu, Anda bisa menjadi mitra Martabak Mini Kartika selama lima tahun. Tak ada biaya royalti maupun franchise fee.

Armala menanyakan, seluruh keuntungan akan menjadi milik mitra juga menyesuaikan fasilitas pengembalian uang bila tidak mencapai target balik modal atau return of investment (ROI) sesuai perjanjian.

Dari Martabak Mini Kartika, mitra bakal mendapat gerobak untuk berjualan, kompor dan tabung gas berukuran 3 kilogram (kg), serta cetakan martabak sebanyak empat set. Di samping itu, Armala memberikan perlengkapan berjualan, seperti toples, pisau, dan kemasan martabak Untuk bahan baku, mitra juga bisa membeli adonan dan topping seharga Rp 61.500 per kg. Adapun martabak tersaji dalam 40 varian rasa. Di antaranya keju, cokelat, kacang, stroberi, blueberry, serta nangka. "Mitra tinggal menyiapkan tenaga dan lokasi. Setiap pemesanan bahan baku akan kami antar ke lokasi mitra," ajar Armala.

Setelah lolos survei lokasi usaha dan melunasi biaya kemitraan, tenaga yang telah disiapkan mitra bakal mendapatkan pelatihan langsung di outlet atau kantor pusat Martabak Mini Kartika selama seminggu. Armala menjamin, ketika proses pelatihan selesai, mitra dapat langsung memulai usahanya.

Dengan asumsi omzet bulanan sebesar Rp 8,1 juta, dia memperkirakan, investasi mitra bakal kembali dalam waktu enam bulan.

Demi menjaga kualitas produk maupun layanan, Armala telah menyiapkan standard operating procedure (SOP) yang harus diikuti tiap mitra. "Kami akan pantau selama perjanjian berlangsung," kimbuh dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com