Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Naik Iya, Turun Tidak Mungkin"

Kompas.com - 21/07/2010, 09:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ini laga bernama ironi harga. Sejumlah barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga.

Ujaran afdolnya sebagai ungkapan sarat harap-harap cemas, "Kalau naik iya, tapi kalau turun tidak mungkin". Inikah salah satu cermin dari mereka yang terus mengadu nasib di tengah pusaran rolet kehidupan?

Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta,  tampil sebagai laga dari sejumlah pedagang. Sementara harga telur, bawang putih, dan bawang merah seakan mendesakkan teror bahwa ada uang, ada barang. Inikah salah satu logika kehidupan berjudul kenaikan barang kebutuhan pokok?

Di Pasar Induk Kramat Jati, harga-harga beberapa barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Harga telur naik tiga ribu rupiah. "Dulu Rp 12.000 perkilogram sekarang Rp 15.000," kata Niko pedagang barang kebutuhan pokok.

Harga bawang putih sebelumnya Rp 20.000 per kilogram sekarang Rp 26.000 per kilogram. Sementara, harga bawang merah sebelumnya Rp 14.000 naik menjadi Rp 16.000.

Harga minyak goreng tidak mengalami peningkatan yang berarti, dari Rp 8.000 menjadi Rp 8.200. Sedangkan, harga gula pasir relatif tidak stabil. "Sekarang harga gula pasir turun menjadi Rp 10.000, sebelumnya Rp 11.000. Sebelum naik harga gula pasir Rp 9.000," kata Tarigan pedagang barang kebutuhan pokok.

Ketika ditanya alasan kenaikan harga itu, mereka menjawab tidak tahu. Mereka menaikkan harga barang karena harga dari penyalur barang juga naik. Meski harga barang naik para pedagang tidak mengalami penurunan pendapatan, karena pembeli tetap membeli barang seperti biasa.

Ketika ditanya mengenai harga barang pada bulan Ramadhan, Tarigan menjawab,"Kalau naik iya, tapi kalau turun tidak mungkin".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Whats New
    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Whats New
    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    Whats New
    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Whats New
    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Whats New
    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com