Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Premium Diduga Rendah

Kompas.com - 22/07/2010, 04:18 WIB

Jakarta, Kompas - Temuan endapan di filter pompa bahan bakar pada ribuan armada taksi Blue Bird diduga disebabkan rendahnya kualitas premium. Akibatnya, ribuan armada taksi Blue Bird harus masuk ke bengkel dan mengganti filter ataupun pompa bahan bakar.

”Hingga Rabu ini sudah sekitar 1.200 taksi Toyota Limo bermasalah pada pompa bahan bakar. Sebenarnya, kami belum menyimpulkan endapan itu berasal dari kualitas premium, kami baru menduga-duga saja. Namun, endapan itu kan dari bahan bakar,” kata Teguh Wijayanto, Head of Public Relations Blue Bird Group, Rabu (21/7) di Jakarta.

Teguh meminta pemerintah membentuk tim independen yang beranggotakan pemerintah, Pertamina, agen tunggal pemegang merek, ahli mesin, dan ahli perminyakan. Tim independen dibutuhkan agar tak saling tuduh.

Grup Blue Bird mempunyai 11.000 taksi Toyota Limo di Jakarta, yang terbagi dalam 17 pool. ”Tiap hari ada taksi mogok di jalan. Bengkel kami bekerja 24 jam memeriksa pompa bahan bakar. Persoalan ini hanya untuk taksi yang menggunakan premium. Sedangkan untuk rental kami menggunakan pertamax karena armadanya memakai Toyota Camry dan Toyota Alphard Vellfire,” ujar Teguh.

Teguh menampik persoalan ini disebabkan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) ”nakal” karena Blue Bird tak hanya mengisi premium di SPBU tertentu.

Sementara itu, Vice President Komunikasi PT Pertamina Basuki Trikora, Rabu di Jakarta, menyatakan, Pertamina memastikan bahwa bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang dijual perseroan itu dalam kondisi sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Pertamina juga menjamin, mutu premium yang dijual di SPBU yang masuk saluran distribusi Pertamina berada di bawah pengawasan perseroan itu. Akan tetapi, kalau digunakan konsumen, hal itu tidak menjadi fungsi kontrol Pertamina. ”Kalau Pertamina menjual BBM tak sesuai spesifikasi, tentu mendapat sanksi,” katanya.

Sejauh ini, Pertamina telah melaksanakan pengendalian mutu BBM secara ketat. Mulai dari kilang, ketika BBM diproduksi, sudah dilaksanakan pengetesan lengkap untuk mengendalikan mutu. Ketika dari kilang dibawa ke instalasi BBM, Pertamina juga melakukan tes lengkap terhadap semua komponen yang ada di setiap BBM.

Ketika BBM ada di depo, Pertamina selalu melakukan tes singkat yang meliputi, antara lain, pengecekan suhu dan warna.

”Pengecekan spesifikasi dilakukan tiap hari. Ketika BBM dari depo ke SPBU, kami melakukan lagi pengetesan. Jika tidak sesuai spesifikasi, tidak mungkin dikirim,” katanya.

Terkait isu adanya penurunan mutu premium, hal itu harus dibuktikan lewat uji laboratorium atas spesifikasi BBM dan kandungan sulfurnya. Kondisi mesin juga dipengaruhi, antara lain, oleh masa pakai, tempat pengisian bahan bakar, dan oktan mesin. (RYO/OSA/EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com