Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Optimistis Capai 8 MW dengan CMB

Kompas.com - 12/08/2010, 14:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PLN mengungkapkan kesiapannya untuk mulai menggunakan coal bed methane (CBM) sebagai bahan bakar pembangkit listriknya untuk menggantikan tenaga diesel. Untuk tahap awal, PLN optimististis dapat memperoleh 250 MMSCFD atau setara dengan 8 megawatt listrik.

Gas CBM bisa disalurkan melalui grid atau langsung ke pembangkit listrik bergantung pada jarak antara sumur dan pembangkit dimana gas engine berada.  Lalu, PLN akan menghitung pilihan yang lebih ekonomis. Untuk pertama kalinya, PLN akan memanfaatkan CBM dalam rangka konversi bahan bakar diesel ke gas.

Lantas, menurut PLN, apakah kelebihan CBM?

Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji mengatakan seperti namanya CBM berbeda dengan gas konvensional. CBM muncul melalui proses yang disebut dewatering lapisan batu bara di bawah tanah. Gas CBM yang keluar secara bertahap keluar pada saat dewatering. Makin habis air di lapisan, makin besar gas yang akan keluar.

"Sejak eksplorasi gas (CBM) sudah dihasilkan. Mereka membuat sumur kecil dan melakukan dewatering, menguras air di lapisan batu bara. CBM itu terperangkap di lapisan batu bara yang ada di dalam tanah. Dalam lapisan itu, ada air juga. Untuk mengeluarkan air, gasnya harus dikeluarkan juga. Sehingga harus dibor lapisan batu baranya lalu dilakukan dewatering. Pada saat dipompa, gas juga keluar. Makin habis air, makin besar gas (CBM) yang dihasilkan," paparnya di kantor pusat PLN, Kamis (12/8/2010).

Sia-sia jika gas dibakar begitu saja, sementara jaringan listrik di Kalimantan Selatan cukup luas. Agar tidak sia-sia, lanjut Pamudji, muncullah gagasan untuk mengonversi CBM yang tergolong berkapasitas kecil itu menjadi tenaga listrik.

Untuk tahap awal, PLN memang masih mengkajinya bersama ExxonMobil dan Sugico MOK Energy yang mengeksplorasi batu bara di Banjarmasin. Kajian akan terus dilakukan rutin hingga pertengahan 2011 mendatang. Kemudian, saat eksplorasi batu bara yang dimulai, perusahaan-perusahaan tersebut pada akhir 2010 akan menyelesaikan tahap dewatering.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com