Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Naik, Subsidi Tetap Dikucurkan

Kompas.com - 24/08/2010, 16:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah akan tetap menaikkan tarif dasar listrik karena anggaran subsidi berkurang. Namun, Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan kenaikan tarif sentrum itu tidak akan memberatkan masyarakat kecil karena masih ada subsidi.

Catatan saja, pemerintah akan memotong anggaran subsidi pada 2011 menjadi Rp 184,8 triliun. Jumlah ini turun Rp 16,5 triliun dari tahun 2010 yang mencapai Rp 201,3 triliun. "Subsidi harus dikurangi karena ada banyak yang tidak tepat sasaran," kata Agus seusai mengikuti sidang paripurna pandangan umum fraksi atas Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011, Selasa (24/8/2010).

Dia mencontohkan warga kalangan atas yang turut menikmati subsidi listrik dan bahan bakar minyak. "Makanya, meski anggaran berkurang, subsidi akan dikelola dengan baik agar tepat sasaran," kata Agus.

Caranya, pemerintah akan memperbanyak subsidi langsung ke masyarakat miskin. Bentuknya seperti bantuan tunai langsung. "Subsidi langsung ini akan lebih efektif," ucap Agus.

Hanya saja, untuk 2011 nanti, sistemnya belum pasti. Sebab, pemerintah akan mempertimbangkan ketersediaan penerimaan negara.

Tahun 2011, diperkirakan penerimaan negara mencapai Rp 1.086,4 triliun. Namun, dari jumlah itu, 30 persen sudah terpotong untuk anggaran subsidi dan pembayaran beban utang. "Kalau anggaran subsidi tidak dipotong, anggaran untuk pembangunan akan berkurang juga," tandas Agus. (Kontan/Adi Wikanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com