JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mengantisipasi lonjakan harga beras yang membumbung tinggi menjelang Lebaran, alokasi beras untuk rakyat miskin (raskin) diterimakan dua bulan sekaligus untuk Agustus dan September.
"Andil kenaikan beras terhadap inflasi cukup besar pada Juli lalu, 0,26 persen dari 1,57 persen inflasi yang terjadi, sehingga ada kemungkinan harga beras akan melonjak naik menjelang Lebaran. Oleh karena itu alokasi raskin akan didoublekan khusus untuk Agustus-September," kata Direktur SDM dan Umum Bulog, Abdul Waris Patiwiri, dalam konferensi pers di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (26/8/2010).
Diungkapkannya, setiap bulan BULOG mengeluarkan beras 260.000 ton ke seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil, di mana setiap KK (Kepala Keluarga) rumah tangga miskin mendapatkan jatah 15 kg/bulan/RTM. Jumlah RTM di Indonesia sebanyak 17,5 juta orang.
Namun, menjelang Lebaran ini alokasi beras untuk rakyat miskin yang semestinya 15 kg/bulan akan didoublekan menjadi 30 kg. "Alokasi beras bulan September dialihkan ke bulan Agustus. Paling lambat 1 September sudah terima jatah beras tersebut . Ini juga untuk nyambut Idul Fitri," paparnya.
Dijelaskannya, dengan adanya pendoublean jatah beras tersebut, relatif harga beras untuk kualitas medium dapat terkendali dan tidak mengalami kenaikan. Selain melakukan pendoublean tersebut, pihak BULOG juga melakukan operasi pasar untuk mengantisipasi lonjakan harga beras menjelang Lebaran.
"Yah sekalian bantuan kepada mereka (rakyat miskin) untuk sambut Idul Fitri," lanjutnya. (engge)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.