Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China dan India Dorong Permintaan Emas

Kompas.com - 27/08/2010, 08:33 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Permintaan emas dunia untuk sisa tahun ini akan didorong oleh raksasa pasar berkembang, China dan India, yang meningkatkan pembelian untuk investasi, kata Dewan Emas Dunia (WGC).

"Emas akan tetap kuat pada 2010 sebagai akibat dari akselerasi permintaan dari India dan China serta meningkatnya permintaan investasi global yang didorong oleh berlanjutnya ketidakpastian utang publik dan pemulihan ekonomi," kata WGC dalam sebuah laporan yang dirilis Kamis (26/8/2010) waktu setempat.

Logam mulia mencapai rekor 1.265,30 dollar AS per ounce pada 21 Juni, sebagian didorong oleh kekhawatiran terhadap iklim ekonomi yang buruk.

Emas, yang dua pendorong utamanya adalah pembeli perhiasan dan pembeli investasi, dipandang sebagai investasi safe haven (tempat berlindung yang aman) pada saat ketidakpastian ekonomi.

Total permintaan emas melonjak 36 persen dari tahun sebelumnya menjadi 1.050 ton pada kuartal kedua, WGC yang berbasis di London menambahkan pada Kamis.

Hal ini terutama karena kenaikan besar 118 persen permintaan investasi selama tiga bulan sampai Juni. "Ketidakpastian ekonomi dan pencarian yang sedang berlangsung untuk aset-aset yang kurang volatile dan lebih diversifikasi seperti emas akan mendukung permintaan investasi untuk emas dalam waktu dekat," kata Marcus Grubb, direktur investasi WGC.

"Selanjutnya, dalam memecahkan kekhawatiran terus-menerus atas tingkat utang publik dan euro, permintaan investor ritel Eropa telah meningkat secara signifikan."

Dalam dollar AS, permintaan emas dunia melonjak 77 persen menjadi 40,4 miliar dollar AS pada kuartal kedua, menurut WGC. "India dan China akan terus memberikan kekuatan utama dari pertumbuhan permintaan keseluruhan, terutama untuk perhiasan emas untuk sisa tahun 2010," kata WGC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com