Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Pendamping Pertamina Diumumkan

Kompas.com - 29/08/2010, 16:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Siapa yang berhak mendampingi PT Pertamina untuk menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bakal ketahuan sebentar lagi. Besok (30/8/2010), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan memutuskan pemenang tender pendistribusian bahan bakar minyak public service obligation (BBM PSO) 2011.

"Kami akan mengumumkan lima calon pemenang pendamping Pertamina, " ucap Tubagus Haryono, Kepala BPH Migas, akhir pekan ini.

Tubagus menerangkan, pihaknya sudah meminta klarifikasi terhadap rencana dan komitmen kesiapan pembangunan infrastruktur kelima perusahaan. Kelima perusahaan itu yakni Petronas, AKR, Total, Elnusa dan Shell.

Setelah itu, BPH Migas akan memantai kesiapan mereka selama 3,5 bulan ke depan. Bagi, perusahaan yang sudah siap sebelum Natal 2010 mendatang, BPH Migas akan menerbitkan surat keputusan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) dan Agen Premium, Minyak dan Solar (APMS).

Menurut Tubagus, selama kurang lebih tiga bulan, pascapenetapan pemenang sementara tersebut, pihaknya memberikan kesempatan kepada Badan Usaha pendamping untuk membangun instalasi atau lembaga penyalur. Setelah proses tiga bulan tersebut, instalasi harus sudah siap mendistribusikan BBM pada 1 Januari 2011, pukul 00.00. “Seandainya pembangunan instalasi atau lembaga penyalur belum siap sampai batas waktu yang ditentukan, ya, tidak jadi. Kami akan kembalikan ke Pertamina,” tegasnya.

Sebelumnya, BPH Migas mengundang sekitar 34 Badan Usaha untuk ikut dalam proses seleksi tersebut, namun dalam perjalanannya hanya 19 Badan Usaha yang hadir, yaitu, PT Pertamina (Persero), PT Petronas Niaga Indonesia, PT Aneka Kimia Raya Corporindo, Tbk (AKRA). PT Tiara Energy, PT Elnusa Petropin, PT Petro Andalan Nusantara. Selain itu, PT Cosmic Indonesia, PT Patra Niaga, PT Mulya Adhi Paramita, PT Medco Sarana Kalibaru, PT Bumi Asri Prima Pratama (BAPP), PT Shell Indonesia, PT Petrobas Indonesia, PT Total Oil Indonesia, PT Lingga Perdana, PT Usaha Gemilang Utama, PT Usaha Catur Mitra, PT Khatulistiwa Raya Energi, PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI).

Dari 19 BU menyusut menjadi 15 Badan Usaha yang mengambil dokumen penugasan BBM PSO 2011. Badan Usaha itu dianataranya; PT Pertamina (Persero), PT Petronas Niaga Indonesia, PT Aneka Kimia Raya Corporindo Tbk, PT Elnusa Petrofin, PT Petro Andalan Nusantara, PT Patra Niaga, PT Bumi Asri Prima Pratama (BAPP), PT Shell Indonesia, PT Petrobas, PT Total Oil Indonesia, PT Lingga Perdana, PT Usaha Gemilang Utama, PT Usaha Catur Mitra, PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI), PT Premindo Mitra Kencana.

Saat ini, tersisa ada 5 Badan Usaha yang bertahan untuk menjadi pendamping Pertamina (Persero) mendistribusikan BBM PSO 2011. Badan Usaha itu diantaranya; PT Shell Indonesia, PT Petronas Niaga Indonesia, PT Total Oil Indonesia, PT Aneka Kimia Raya, Tbk. dan PT Elnusa Petrofin. Untuk lokasi pendistribusiannya sendiri, Tubagus mengatakan para pendamping Pertamina ini akan membantu pendistribusian di luar P. Jawa. Adapun sasaran wilayah untuk mereka yang mendampingi Pertamina adalah Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Selatan.

Rencananya, badan usaha yang ditunjuk menjadi pendamping Pertamina akan menyalurkan 393.328 kiloliter (KL) premium dan solar untuk pendistribusian tahun depan. Volume tersebut untuk didistribusikan di sejumlah provinsi Indonesia. Di mana untuk solar disalurkan ke 22 provinsi dan premium 20 provinsi.

Pada tahun lalu, AKR dan Petronas memenangkan tender penyaluran distribusi PSO BBM pada tahun 2010. Jumlah volume yang akan disalurkan adalah 36,5 juta (KL) dengan rincian premium sebesar 21,45 juta KL, kerosin sebesar 3,8 juta KL dan solar sebanyak 11,25 juta KL.

Untuk AKR mendapatkan jatah penyaluran subsidi sebesar 56.500 KL di sembilan wilayah Sumatera yaitu Deli Serdang, Medan, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Utara, Bandarlampung, Banjarmasin dan Pontianak. Sedangkan untuk Petronas hanya mendapatkan jatah subsidi premium sebesar 20,4 juta KL di empat wilayah Medan. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com