Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pangan Melonjak

Kompas.com - 18/09/2010, 08:19 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Kenaikan harga pangan, seperti gandum, daging, dan gula, mengancam kehidupan sekitar satu miliar orang di dunia yang kekurangan gizi. Sementara itu, kelaparan global masih di atas level sebelum terjadinya krisis ekonomi. Meski demikian, ada penurunan jumlah orang kelaparan yang pertama kali terjadi pada 15 tahun terakhir pada tahun 2010.

”Kenaikan harga pangan sekarang ini, jika terus berlanjut, akan menciptakan tantangan baru untuk mengurangi kelaparan,” demikian laporan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) yang dikeluarkan di London, Jumat (17/9/2010).

FAO memperkirakan sekitar 925 juta orang kekurangan gizi pada tahun 2010 karena keadaan ekonomi yang lebih buruk. Jumlah warga dunia yang kekurangan gizi itu memang turun dari 1,023 miliar orang pada tahun 2009. Akan tetapi, jumlah warga yang kelaparan tersebut masih berada di atas angka sebelum krisis 2008/2009.

Jumlah orang yang kelaparan di dunia naik terus dalam satu dekade terakhir. Rekor tercapai pada tahun 2009 yang disebabkan oleh krisis ekonomi, juga akibat tingginya harga pangan di beberapa negara berkembang.

”Kenaikan harga pangan di negara-negara berpenghasilan sangat rendah serta di negara-negara yang mengalami defisit pangan mengakibatkan semakin sulitnya akses terhadap pangan oleh sebagian penduduk,” demikian pernyataan dari FAO.

Dampak negatif

Kenaikan jumlah warga yang kelaparan dikhawatirkan bisa memicu kerusuhan sosial dan kekacauan politik. Di Mozambik, pada awal bulan ini ada 13 orang yang tewas terkait krisis pangan. Hal tersebut memperlihatkan bahwa ada potensi bahaya bagi pemerintahan jika harga pangan terus meroket.

Kenaikan harga pangan juga membuat inflasi naik di beberapa negara, seperti China, India, dan Rusia. Hal ini tidak saja menggerogoti daya beli warga berpenghasilan tetap.

Kenaikan harga pangan yang terus meningkat, yang otomatis menaikkan inflasi, membuka kemungkinan besar Bank Sentral akan menaikkan tingkat suku bunganya untuk meredam inflasi. Kenaikan suku bunga di sisi lain bisa menghambat aktivitas ekonomi.

Kenaikan harga pangan juga telah membuat sejumlah pemerintahan menaikkan batas tertinggi harga pangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com