JAKARTA, KOMPAS.com — Pertumbuhan di sektor industri di Indonesia yang masih berkisar 5-6 persen ini dikarenakan Indonesia belum menggarap serius sektor industri dan tetap bertumpu pada sektor konsumsi. "Untuk meningkatkan pertumbuhan industri, Indonesia perlu investor baru sehingga tidak hanya bertumpu pada sektor konsumsi," ujar Deputi Kementerian Koordinator Perekonomian Rizal Affandi Lukman, Rabu (29/9/2010), dalam Jakarta Seminar on Indonesia, Hotel Borobudur, Jakarta.
Bagaimana cara menarik investor-investor baru tersebut? Rizal mengungkapkan, ada tiga cara yang bisa dilakukan. Pertama, meningkatkan iklim investasi. "Yang paling penting adalah peningkatan investasi di mana investor tidak takut lagi pendapatannya hilang jika berbinis di sini, maka dari itu perlu ada ketegasan hukum," ujarnya.
Kedua, efisiensi logistik. "Pemerintah sudah merencanakan adanya sistem logistik nasional (sisloknas) yang sejalan dengan sistem transportasi nasional," ucap Rizal.
Ketiga, meningkatkan iklim kompetisi pemerintahan daerah. "Untuk menarik investor memang ada persaingan antarpemerintah lokal, iklim kompetisi ini yang harusnya ditingkatkan sehingga semakin banyak investor yang datang," ungkapnya.
Jika tiga hal tersebut dilakukan, lanjut Rizal, serta ditambah dengan penanganan masalah disparitas, Indonesia diyakini mampu menarik investor untuk menanamkan modalnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.