Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Ingatkan Jepang

Kompas.com - 01/10/2010, 03:23 WIB

BEIJING, KAMIS - Pemerintah China mengingatkan Pemerintah Jepang agar berhenti melontarkan pernyataan tidak bertanggung jawab di tengah semakin memburuknya hubungan kedua negara pascasengketa diplomatik akibat sengketa wilayah.

Peringatan itu dilontarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Jiang Yu, menyusul pernyataan terbaru Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara, yang terkesan menyerang China dengan mengatakan semua orang di dunia sekarang bisa melihat ”karakter” China yang sesungguhnya.

Zamroni Salim, pengamat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, juga mengatakan agar China menghindari sikap agresif. Masalahnya, hal itu bisa membuat negara-negara kawasan bersatu untuk mengambil sikap terhadap China.

Lontaran pernyataan itu diyakini dipicu tindakan China yang secara de facto menghentikan ekspor mineral langka Logam Tanah Jarangnya ke Jepang, padahal bahan itu sangat diperlukan industri produk teknologi tinggi di Negeri Sakura.

”Kami berharap Jepang bisa berhenti mengeluarkan pernyataan yang tidak bertanggung jawab dan lebih berusaha menjaga kepentingan hubungan bilateral, yang jauh lebih luas dengan tindakan konkret,” ujar Yu kepada wartawan.

Yu menyampaikan kecaman tak lama setelah otoritas China di Provinsi Hebei melepaskan tiga dari empat warga negara Jepang yang pekan lalu ditangkap dengan tuduhan melanggar wilayah dan mengambil gambar secara ilegal di kawasan militer China.

”Kami bersedia menyelesaikan perseteruan lewat proses negosiasi bersahabat. Namun, keinginan pemerintah dan rakyat kami juga tetap tidak akan menyimpang, terutama jika hal itu terkait isu kedaulatan dan integritas teritorial (China),” ujar Yu.

Ketiga warga negara Jepang yang dilepaskan itu adalah Yoshiro Sasaki (44), Hiroki Hashimoto (39), dan Junichi Iguchi (59). Sementara seorang lagi, teridentifikasi sebagai jurnalis Jiji Press, Sadamu Takahashi (57), masih ditahan untuk diinterogasi.

Juru bicara Pemerintah Jepang Yoshito Sengoku lebih lanjut menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum tahu alasan penangkapan tersebut. Untuk itu, dia meminta penjelasan resmi secara rinci sekaligus meminta jaminan atas keselamatan seorang warga negaranya yang masih belum dilepaskan itu.

Konsulat dilempar

Terkait permintaan tersebut, China juga balas menuntut agar Jepang menjamin keselamatan para aparat konsulatnya, terutama pascainsiden serangan seorang pria terhadap Konsulat China di Fukuoka. Pria penyerang konsulat itu kemudian diringkus setelah melemparkan bara api ke arah bangunan konsulat itu.

Terkait dengan itu, Jepang juga meminta China agar tidak bertindak sepihak, dengan mengeksplorasi minyak dan gas di daerah sengketa di Senkaku (Jepang) atau Diaoyu (China).

(AFP/AP/REUTERS/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com