Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasnul, Memerdekakan Telekomunikasi

Kompas.com - 08/10/2010, 09:10 WIB

 

HARYO DAMARDONO

Perang belum usai. Inovasi, strategi, hingga aksi ”sikut menyikut” bergantian diluncurkan oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Tarif pun ditekan serendah-rendahnya; ditandai iklan-iklan yang merasuki. Namun tampaknya, soal ”perang” ini tak ada keberatan karena tarif semakin murah.

Empat tahun silam, tidak banyak orang berani menelepon interlokal misalnya dari Jakarta ke Padang. Tidak sampai satu menit, mungkin biayanya Rp 50.000. Bila sering ke wartel, terlihat jelas di layar monitor, ongkos pembayaran percakapan yang terkuras cepat seiring dengan bertambahnya waktu.

Kini, komunikasi lebih mudah sekaligus murah. Baik tarif telepon, pesan singkat, maupun data juga makin murah. Tanpa disadari, dibanding empat tahun silam, tagihan telepon tinggal 30-50 persennya. Penghematan biaya yang dapat dialihkan membeli keperluan lainnya.

Si penabuh genderang perang itu adalah Hasnul Suhaimi, yang sejak September 2006 menjabat Chief Executive Officer PT XL Axiata, Tbk. Sikap tak pernah berpuas diri serta strateginya untuk terus mereposisi organisasi telah memicu perang itu.

”Data percakapan di India tahun 2006 membuka mata saya. Saya terkejut sebab di sana tiap orang rata-rata berbicara 500 menit per bulan. Sementara di XL saat itu tiap orang hanya 43 menit per bulan. Jauh bedanya,” kenang Hasnul.

Tim dibentuk. Seorang perempuan yang bukan manajer memimpin tim beranggota 14 orang. ”Saya tunjuk dia sebagai ketua tim, mengepalai beberapa manajer karena dia menguasai materi yang didapatnya di lapangan. No problem, tak ada masalah dengan struktural perusahaan,” kata Hasnul yang ditemui akhir Agustus 2010.

Dua bulan tim bekerja, keluarlah angka tarif Rp 1 untuk percakapan satu detik.

Dunia telekomunikasi Indonesia gempar. XL terus melaju. Januari 2008, Excelcomindo malah melansir tarif Rp 0,1 per detik. Kini di XL, rata-rata percakapan per orang sudah 500 menit per bulan. Sementara operator pesaingnya 300 menit per orang per bulan.

Jejak keberhasilan strategi XL yakni adanya lonjakan pelanggan. Tahun 2006, hanya 9,5 juta pelanggan yang tertarik bergabung. Pada akhir tahun 2007 menjadi 10,2 juta pelanggan. Sementara hingga semester I tahun 2010, jumlah pelanggan XL telah 35,2 juta orang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com