Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisruh di Taiwan Tak Rugikan Indofood

Kompas.com - 14/10/2010, 13:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (Food and Drugs Administration/FDA) Taiwan telah menetapkan Indomie sebagai bahan makanan yang berbahaya, namun pihak Indofood mengaku tidak merugi. Pasalnya, jumlah produk yang diekspor ke Taiwan hanya sebagian kecil dari total produksi Indomie.

Demikian yang disampaikan Wakil Presiden PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Franciscus Weilirang, Kamis (14/10/2010), di Gedung DPR RI, Jakarta. "Itu kecillah yang di Taiwan dibandingkan produksi kita," ujarnya saat ditanya wartawan tentang potensi kerugian akibat kisruh Indomie di Taiwan ini.

Ia mengaku dalam setahun, Indofood memiliki kapasitas produksi sebesar 11 miliar kardus, sementara produk Indomie yang diekspor ke Taiwan hanya berjumlah 3-5 juta kardus. Namun, Franciscus enggan mengatakan berapa perkiraan nominal kerugian yang mungkin saja terjadi usai penetapan Indomie sebagai produk yang tak memenuhi standar oleh Taiwan.

"Yang jelas di Taiwan itu sangat kecil. Kami eksport ke 80 negara," ujarnya. Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, pada 9 Oktober lalu, pemerintah Taiwan mengumumkan bahwa produk Indomie berbahaya karena mengandung bahan pengawet methyl p- hydroxybenzoate atau yang disebut dengan Nipagin.

Di Indonesia, Kanada, Singapura, dan Amerika Serikat penggunaan Nipagin diperbolehkan sesuai dengan kadar yang ditetapkan masing-masing negara. Di Indonesia persyaratan batas maksimum penggunaan nipagin tercantum dalam Peraturan Menkes No 722/Menkes/Per/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan yakni sebanyak 250 mg/kg.

Akan tetapi, nipagin di Taiwan justru dipergunakan untuk bahan kosmetik. Berdasarkan Food and Drugs Administration Amerika Serikat, nipagin merupakan zat tambahan untuk mencegah jamur dan ragi. Sejauh ini, belum ada bukti bahwa nipagin dapat menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com