Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riau Airlines Hentikan Usaha

Kompas.com - 17/10/2010, 17:05 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Riau Airlines menghentikan kegiatan usahanya karena tidak ada armada pesawat yang bisa dioperasikan menyusul krisis keuangan yang membelit perusahaan itu. Pihak Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyatakan, selama sebulan lebih Riau Airlines tidak lagi melayani penumpang, baik rute penerbangan domestik maupun internasional.

"Sudah sebulan lebih atau sejak pesawat Riau Airlines grounded, maskapai itu tidak lagi beroperasi," kata Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan, kepada ANTARA di Pekanbaru, Minggu (17/10/2010).

Dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, sedikitnya Riau Airlines melayani dua rute penerbangan masing-masing Pekanbaru-Tanjung Pinang dan Pekanbaru-Melaka, Malaysia, setelah tiga rute domestik lain ditutup karena ketiadaan armada.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, dua unit pesawat Riau Airlines jenis Fokker 50 milik Aero Century, perusahaan penyewa pesawat asal Amerika Serikat "di-grounded" pada 20 Agustus lalu, sedangkan satu unit pesawat yang sama milik maskapai itu tidak diizinkan terbang pada awal September 2010.

Ketiga pesawat yang masing-masing memiliki kapasitas 50 kursi penumpang itu harus menjalani inspeksi menyeluruh secara berkala oleh Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara (DSKU) Kemenhub sebelum dinyatakan laik terbang.

Aero Century sendiri dilaporkan telah membuktikan ancamannya dengan menarik dua unit pesawat yang disewakan pada pekan lalu, karena Riau Airlines selaku penyewa belum juga melunasi tunggakan sebesar Rp17 miliar.

District Manager Riau Airlines Pekanbaru, Rudie Beno Algerie, menolak memberikan penjelasan karena telah berhenti menjalankan usaha di Pekanbaru yang merupakan markas perusahaan itu. Sedangkan pihak manajemen perusahaan tersebut belum bersedia mengeluarkan penjelasan resmi terkait kondisi itu.

Sebelumnya perusahaan biro perjalanan di Riau yang selama ini menjadi mitra Riau Airlines, mulai mendesak maskapai itu untuk segera mengembalikan uang deposit yang dititipkan. "Biro-biro perjalanan yang menjadi anggota kita mulai mendesak Riau Airlines secepatnya mengembalikan deposito," kata Sekretaris ASITA Riau, Ibnu Mas’ud, menyusul krisis keuangan yang membelit maskapai itu.

Sedikitnya terdapat 40 perusahaan dari 150 lebih biro perjalanan yang tergabung dalam ASITA Riau menitipkan uang deposit mereka berkisar antara Rp3 juta hingga Rp40 juta di perusahaan penerbangan itu. "Pengalaman buruk pada tiga perusahaan penerbangan sebelumnya yakni Pelangi, maskapai asal Malaysia, kemudian Jatayu Airlines dan Linus Airways yang membawa lari deposit telah menjadi pelajaran berharga," kata Ibnu Mas'ud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com