Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Please", Jangan Bergantung pada Nasi...

Kompas.com - 21/10/2010, 10:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam momen peringatan Hari Pangan Sedunia atau World Food Day 2010 yang jatuh pada tanggal 16 Oktober, pemerintah bersama sejumlah institusi terkait kembali mengangkat tema "Kemandirian Pangan untuk Memerangi Kelaparan". Peringatan melalui seminar internasional yang menghadirkan berbagai pemangku kepentingan digelar di Hotel Borobudur, Kamis (21/10/2010).

Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Indroyono Soesilo mengatakan, pemerintah membagi strategi memerangi kelaparan dalam langkah-langkah jangka pendek serta jangka menengah dan panjang. Namun, menurut dia, pemerintah sangat berkonsentrasi dengan upaya diversifikasi pangan sebagai bagian dari langkah jangka panjang.

"Ini yang selalu kami ulang. Kita punya banyak sumber karbohidrat yang lain, jadi tolong jangan terlalu bergantung pada nasi. Kita punya ubi jalar, singkong, kalau dimakan dengan lauk yang lain, juga tinggi proteinnya," ungkapnya dalam bahasa Inggris.

Indroyono mengatakan, Indonesia memiliki setidaknya 77 bahan makanan lokal yang mengandung karbohidrat yang hampir sama dengan nasi sehingga bisa dijadikan substitusi. Oleh karena itu, gerakan diversifikasi pangan sebetulnya tidak terlalu sulit. "Sulit kalau tidak ada kemauan kita bersama. Apalagi kalau dulu, Maluku, misalnya, sudah terbiasa makan sagu, sekarang bergeser ke nasi," tambahnya.

Menurut Indroyono, pemerintah sudah menggalakkan sejumlah gerakan untuk mengganti konsumsi nasi dan gandum dengan makanan-makanan seperti roti dan mi berbahan baku lokal, seperti dari ubi jalar, sagu, dan singkong. "Kalau kita mau memiliki ketahanan pangan, kita harus mengarahkan semua itu lokal. Karena kalau enggak, kita enggak kuat dan bergantung pada impor. Gandum kan impor," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com