Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahmi: KS Beda dengan Indosat

Kompas.com - 02/11/2010, 11:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, menganggap, PT Krakatau Steel saat ini butuh modal yang besar untuk memenuhi kebutuhan baja di dalam negeri.

Sampai saat ini, Krakatau Steel sebagai perusahaan baja terbesar di Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan baja di dalam negeri. Menurut Fahmi, selama 40 tahun ini, Krakatau Steel belum bisa memenuhi kebutuhan baja untuk industri mobil di Indonesia.

"Karena Krakatau Steel mengalami dilema. Perusahaan ini hanya menghasilkan baja 2,5 juta-3,5 juta ton per tahun sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri," ungkap Fahmi saat ditemui di Gedung Nusantara III DPR RI, Jakarta, Selasa (2/11/2010).

Ia pun melihat kasus Krakatau Steel berbeda dengan kasus PT Indosat. Menurutnya, Krakatau Steel menggunakan jalan IPO untuk mendapatkan modal, sedangkan Indosat mengambil jalan perundingan dalam menjual sahamnya.

Ia pun tidak melihat juga unsur politis dalam penjualan saham perdana Krakatau Steel dengan harga per lembar saham Rp 850.

Menurutnya, yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah melakukan survei atau studi banding terhadap pasar baja. "Sulit mengatakan di mana salahnya, tetapi yang patut dipertanyakan dalam menuju IPO itu bagaimana, sebelum melakukan penjualan saham, perlu dilakukan studi atau survei yang mendalam," paparnya. (Adi Suhendi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com