Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sriwijaya Air Pesan 20 Embraer

Kompas.com - 10/11/2010, 19:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tak puas dengan layanan pesawat berbadan sedang, maskapai penerbangan Sriwijaya Air mulai mengincar penerbangan dengan pesawat berbadan kecil. Pesawat Embraer pun dilirik untuk menjadi bagian dari operasi penerbangan Sriwijaya pada 2012.

"Kita akan membeli 20 unit Embraer Regional E Jet untuk layanan jarak pendek. Pembelian 10 unit opsinya nanti ditambah 10 unit lagi," kata Presiden Direktur Sriwijaya Chandra Lie di Jakarta, Rabu (10/11/2010).

Jenis pesawat asal Brasil ini berkapasitas 105 kursi dan mampu mendarati landasan bandara dengan panjang 1.400 meter. Pesawat ini nantinya diproyeksikan menjadi pesawat feeder yang terbang antar-kabupaten dan kemudian dikumpulkan dalam bandara pengumpul.

Pesawat ini oleh pabriknya dibanderol dengan harga 40,5 juta dollar AS per unit. Dengan demikian, maka seluruh pesawat Embraer yang akan dibeli nilainya sekitar 810 juta dollar AS.

Selain Embraer, Sriwijaya juga telah melakukan pemesanan sebanyak 20 unit Boeing 737-800 NG dengan harga per unitnya 75 juta dollar AS.

Pesawat ini nantinya akan dioperasikan untuk rute-rute panjang dan regional yang sedang dipersiapkan oleh Sriwijaya. "Kita akan datangkan tiga Boeing 737-800 tahun depan, tetapi bukan dari pabriknya, sementara ini kita datangkan dari lessor dengan status sewa," ujarnya.

Beberapa rute regional yang dibidik adalah Australia dan China. Kota-kotanya antara lain Xiamen, Guangzhou, dan Melbourne. "Rute itu akan kami terbangi setelah pesawat datang," kata Chandra Lie. (Tribunnews/Hendra Gunawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com