Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

71 Juta Orang Bakal Jadi Miskin Sekali

Kompas.com - 21/11/2010, 11:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Dunia memperkirakan, krisis ekonomi global telah mengakibatkan sekitar 50 juta orang berada di bawah garis kemiskinan ekstrem, dengan pendapatan di bawah 1,25 dollar per hari,  pada tahun 2009.

Siaran pers Bank Dunia yang diterima di Jakarta menyebutkan, jumlah tersebut diperkirakan akan membengkak hingga 64 juta orang pada penghujung akhir 2010.

Bahkan, menurut lembaga keuangan internasional tersebut, dengan pemulihan ekonomi yang cepat, sebanyak 71 juta orang akan tetap hidup berada di bawah garis kemiskinan ekstrem pada tahun 2020.

Sementara itu, Grup Evaluasi Independen (IEG), yang berada di bawah naungan Bank Dunia, menyatakan bahwa lembaga keuangan itu telah berperan dalam mengatasi krisis ekonomi global, yaitu dengan berupaya mencapai tiga obyektif, yakni mendukung pihak yang paling rentan, mempertahankan investasi infrastruktur jangka panjang, dan mempertahankan pertumbuhan potensial sektor swasta.

Dalam melakukannya, Bank Dunia dilaporkan telah mengeluarkan komitmen 128,7 miliar dollar AS dan mengeluarkan catatan 80,6 miliar dollar AS selama tahun fiskal 2009 dan 2010, lebih banyak daripada lembaga keuangan internasional lainnya.

Dirjen Evaluasi IEG Thomas Vinod mengatakan, Grup Bank Dunia telah merespons secara tepat terhadap sifat alamiah krisis itu, yakni dengan melaksanakan ekspansi fiskal untuk mengompensasikan penurunan perdagangan yang tajam dan arus modal swasta.

Pembiayaan dari Grup Bank Dunia dan lembaga keuangan internasional lainnya telah membantu upaya global untuk mengelakkan apa yang bisa disebut penurunan ekonomi global yang lebih parah.

"Tantangan yang berikutnya adalah dengan munculnya ketidakseimbagan fiskal, tingkat utang yang lebih tinggi, dan kerentanan sektor finansial, serta memastikan kenaikan dalam pembelanjaan akan memperoleh hasil yang berkelanjutan," katanya.

Laporan IEG itu merupakan asesmen real-time, yang mengevaluasi hasil dengan segera dan menjadi bahan masukan kepada upaya berkelanjutan Bank Dunia untuk menangani efek krisis tersebut.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Bank Dunia juga harus mempertahankan dialog kebijakan secara aktif dengan berbagai negara, antara lain agar mereka memiliki kelonggaran yang lebih besar dalam menggunakan instrumen finansialnya untuk merespons krisis.

Selain itu, peningkatan jumlah kemiskinan akibat krisis finansial juga dipandang sebagai tantangan utama yang akan dihadapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com