Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obligasi Rp 1,15 Triliun untuk Kredit Rumah

Kompas.com - 04/12/2010, 03:20 WIB

Jakarta, Kompas - PT Sarana Multigriya Finansial akan menyalurkan dana pinjaman baru kepada perbankan senilai Rp 1,15 triliun pada tahun 2011. Dana itu diharapkan mendorong penyaluran kredit pemilikan rumah sekitar 36.770 unit.

Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT SMF Erica Suroto dalam seminar ”Mendorong Percepatan Penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan” di Ciawi, Jumat (3/12). Sumber pendanaan itu berasal dari obligasi PT SMF.

Total obligasi yang diterbitkan tahun 2011 direncanakan Rp 1,6 triliun, terdiri atas obligasi baru Rp 1,15 triliun untuk pendanaan baru kredit pemilikan rumah (KPR), sedangkan obligasi untuk pengganti obligasi jatuh tempo Rp 414 miliar.

Erica mengemukakan, pihaknya siap berpartisipasi sebagai penyedia dana jangka panjang bagi perbankan untuk membiayai fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP).

Pola pendanaan itu berupa pembelian aset KPR berjangka dan sekuritisasi aset KPR perbankan. Pembelian aset itu memiliki jangka waktu satu, tiga, dan lima tahun.

Selama tahun 2006-2010, PT SMF telah menyalurkan dana senilai Rp 3,35 triliun. Dana itu dipakai untuk penyaluran KPR sebanyak 110.000 unit.

Tahun 2010 total obligasi dan pinjaman SMF mencapai Rp 1,2 triliun. SMF telah melakukan pembelian aset KPR berjangka Bank Tabungan Negara senilai Rp 500 miliar. Selain itu, proses sekuritisasi aset KPR BTN senilai Rp 750 miliar.

FLPP terganjal

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Real Estat Indonesia (REI) Setyo Maharso mengemukakan, pelaksanaan FLPP masih terganjal sejumlah kendala, mulai dari aturan insentif perpajakan rumah sejahtera yang tidak sinkron.

Saat ini insentif pajak berlaku untuk rumah sejahtera tapak maksimum seharga Rp 55 juta per unit dan rumah sejahtera susun maksimum Rp 144 juta per unit. Insentif itu berupa pembebasan Pajak Pertambahan Nilai untuk konsumen dan pengurangan pajak penghasilan dari 5 persen menjadi 1 persen untuk pengembang.

Ia mengemukakan, apabila harga rumah yang melampaui ketentuan itu dikenakan pajak, FLPP sulit berjalan karena pengembang akan cenderung enggan membangun rumah.

FLPP juga disinyalir akan kalah dengan suku bunga kredit komersial yang cenderung turun. Suku bunga FLPP kini 8,15-9,95 persen untuk 15 tahun. (lkt)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com