Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Setujui Penambahan Volume BBM 2010

Kompas.com - 09/12/2010, 18:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi VII DPR menyetujui penambahan volume bahan bakar minyak bersubsidi sebesar 1,87 juta kiloliter dari sebelumnya 36,51 juta menjadi 38,38 juta kiloliter pada tahun 2010.

Kesepakatan tersebut diambil Komisi VII DPR dalam rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Saleh yang dipimpin Ketua Komisi VII DPR Teuku Riefky Harsya di Jakarta, Kamis (9/12/2010).

Dengan persetujuan DPR itu, maka volume 38,38 juta kiloliter terdiri atas premium 23,13 juta kiloliter, solar 12,86 juta kiloliter, dan minyak tanah 2,39 juta kiloliter.

Sementara kuota APBN Perubahan 2010 ditetapkan sebesar 36,51 juta kiloliter yang terdiri atas premium 21,45 juta kiloliter, solar 11,25 juta kiloliter, dan minyak tanah 3,8 juta kiloliter.

Tambahan volume itu berupa premium 1,675 juta kiloliter sehingga 108 persen dari kuota APBN Perubahan sebesar 21,45 juta kiloliter dan solar 1,61 juta kiloliter atau 114 persen dari kuota 11,25 juta kiloliter.

Sementara volume minyak tanah mengalami pengurangan dari 3,8 juta menjadi 2,39 juta kiloliter atau terealisasi 63 persen.

Anggota Komisi VII DPR, Satya W Yudha, dari Fraksi Partai Golkar, mengatakan, persetujuan DPR dikarenakan kuota subsidi BBM dalam APBN Perubahan 2010 masih mencukupi menyusul realisasi harga minyak yang di bawah target. "Jadi, meski volume BBM naik, kuota subsidi tidak terganggu," katanya.

Namun, Satya menambahkan, pihaknya meminta agar pasokan BBM bersubsidi ke masyarakat tidak mengalami gangguan. "Tidak boleh lagi ada cerita soal kelangkaan dan gangguan distribusi," katanya.

Sementara itu, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PDI-P, Dewi Ariyani, mengatakan, pihaknya meminta data rinci tentang pengguna BBM subsidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com