Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadel Haramkan Impor Garam 2-3 Tahun Lagi

Kompas.com - 09/12/2010, 21:38 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan Fadel Muhammad mengharamkan impor garam pada 2-3 tahun lagi, karena pihaknya akan meningkatkan produksi garam secara bertahap.

"Laut kita itu terluas kedua di dunia setelah Kanada, karena itu kalau kita mengimpor garam itu memalukan," katanya di Surabaya, Kamis (9/12/2010).

Ia mengemukakan hal itu setelah menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA) 2010 di Grha ITS yang dimeriahkan pameran hasil produksi laut dari berbagai universitas, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta swasta.

"Tiga sentra garam di antaranya ada di Madura, Jatim, sedangkan sentra lainnya di Indramayu, Cirebon, dan NTT, tapi tahun depan akan ditingkatkan menjadi 40-an sentra garam," katanya.

Dengan peningkatan sentra garam itu, katanya, produksi garam yang selama ini 200.000 ton hingga 300.000 ton pertahun akan dapat ditingkatkan menjadi 300.000 ton hingga 400.000 ton per tahun pada tahun mendatang.

"Kebutuhan kita selama ini mencapai 1,7 juta ton dengan 1,5 juta ton di antaranya impor ke India dan Australia. Itu memalukan dan tidak boleh terjadi lagi," katanya.

Oleh karena itu, katanya, pihaknya mengucurkan dana sebesar Rp 96 miliar untuk meningkatkan produksi garam pada sembilan sentra pada tahun 2010 dan tahun berikutnya (2011) akan dikucurkan Rp 470 miliar lebih untuk 40-an sentra.

"Jangka pendeknya akan kita berdayakan masyarakat dengan pelatihan, penyuluhan, atau pendampingan, sekaligus pemberian mesin pengolah garam untuk memproduksi dan mengeringkan hasilnya," katanya.

Di hadapan peserta seminar, Fadel Muhammad yang juga mantan Gubernur Gorontalo itu menegaskan bahwa dirinya telah mencanangkan visi untuk menjadikan Indonesia sebagai produksi hasil laut terbesar di dunia pada tahun 2015.

"Karena itu, kami juga mengembangkan misi mengupayakan kesejahteraan nelayan dan warga pesisir melalui berbagai program yang menyangkut kebutuhan mereka secara langsung," katanya.

Program yang dimaksud antara lain menaikkan produksi ikan hingga 335 persen, membangun balai induk udang unggulan, BBM bersubdisi untuk nelayan, asuransi untuk nelayan, mina politan garam, mina politan tangkap, dan mina usaha pedesaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani:

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com