Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotoran Sapi Pun Menjadi Duit

Kompas.com - 13/12/2010, 09:20 WIB

Fajar Marta

KOMPAS.com — Selama bertahun-tahun, Ngatijan (56) merasa tidak nyaman dengan tumpukan kotoran sapi yang tidak terpakai di kampungnya di Dusun Margaraya, Desa Lurung, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

Onggokan kotoran sapi di sana kian hari kian menumpuk mengingat hampir setiap warga di kampung tersebut memiliki sapi untuk membajak sawah.

Pada tahun 2004, lelaki kelahiran Daerah Istimewa Yogyakarta ini pun mencoba memanfaatkan kotoran sapi yang terserak di kampungnya untuk membuat pupuk organik.

Awalnya, usaha Ngatijan jatuh bangun. Maklum, tidak mudah mendapatkan pasar pupuk organik di tengah masih populernya pupuk kimia dan kuatnya permainan mafia pupuk.

Mula-mula ia hanya bisa memproduksi puluhan ton per bulan. Namun, dengan keuletan dan kerja keras, saat ini Ngatijan bisa memproduksi pupuk organik hingga 500 ton per bulan.

Tenaga kerjanya yang awalnya hanya 5 orang kini berkembang menjadi 20 orang. Dengan harga pupuk organik sebesar Rp 500 per kilogram, omzet Ngatijan bisa mencapai Rp 250 juta per bulan.

Kejelian dan kerja kerasnya memproduksi pupuk organik tidak hanya menguntungkan dirinya sendiri. Sekitar 500 petani yang tinggal di kampungnya dan kampung sekitarnya kini juga bisa menangguk tambahan penghasilan dari kotoran sapi.

Ngatijan tidak mengambil kotoran sapi itu cuma-cuma, tetapi menghargainya dengan uang. Kotoran sapi yang sebelumnya dianggap masyarakat kurang bermanfaat ternyata bisa menjadi duit di tangan Ngatijan.

Meskipun tidak besar, tambahan penghasilan tersebut cukup untuk menambah modal usaha tani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com