Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Akan Krisis Pangan jika ...

Kompas.com - 15/12/2010, 08:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Agaknya pemerintah harus bekerja keras agar target swasembada beras pada 2014 bisa tercapai. Pasalnya, kendala produksi beras lokal yang dialami petani cukup pelik.

Selain anomali iklim yang mengakibatkan paceklik, banyak infrastruktur pertanian yang telah rusak sehingga sistem pengairan menjadi terganggu. Sementara usaha perbaikan infrastruktur kerap mengalami kendala, seperti pembebasan lahan, anggaran terbatas, dan lingkungan yang rusak mengakibatkan potensi pembangunan infrastruktur baru terhambat.

Karena itulah, hingga kini Indonesia masih harus terus mengimpor beras dari Thailand ataupun Vietnam. "Vietnam dan Thailand memiliki lahan persawahan yang luas sehingga produksinya besar," kata Sutarto Alimoeso, Direktur Utama Perum Bulog, Selasa (14/12/2010) kemarin.

Kedua negara pengekspor beras ini memiliki luas panen per kapita dua hingga tiga kali lipat dibanding Indonesia. Tak heran bila Thailand dan Vietnam mampu mengekspor berasnya ke luar negeri.

Bila Indonesia ingin menjadi negara eksportir beras layaknya Thailand dan Vietnam, luas panen per kapita Indonesia minimal seluas 19,26 juta hektar (ha). Tahun ini, luas panen per kapita Indonesia hanya sekitar 13,08 juta ha.

Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 237 juta orang, luas panen per kapita per tahun sebesar 552 meter persegi (m2). Luas panen sebesar itu hanya mampu memproduksi 5,13 ton per ha gabah kering giling (GKG).

Setelah menjadi beras, GKG sebanyak itu hanya akan menjadi 178,85 kilogram (kg) beras, sedangkan konsumsi beras per kapita per tahun 139,15 kg. Selisih ketersediaan beras masih sangat minim sehingga Indonesia saat ini tidak mungkin mengekspor beras.

Untuk itulah, program swasembada beras dengan strategi peningkatan produktivitas, strategi perluasan areal, strategi pengamanan hasil produksi, serta strategi penguatan kelembagaan dan pembiayaan harus serius dijalankan pemerintah. "Melalui program ini, kami berusaha untuk menjaga ketahanan pangan dan memperbaiki stabilitas harga beras dalam negeri," kata Sutarto.

Perluasan lahan memang menjadi masalah yang harus segera dipecahkan. Soalnya, jika tidak ada penambahan lahan, sedangkan jumlah penduduk Indonesia naik 1,4 persen per tahun dan alih fungsi lahan setiap tahun 110.000 ha, maka tidak sampai 2030 Indonesia akan mengalami kekurangan pangan. (Kontan/Evilin Falanta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com