Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LIPI: Indonesia Menuju Deindustrialisasi

Kompas.com - 22/12/2010, 19:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Penelitian Ekonomi (P2) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menghimbau pemerintah agar mewaspadai gejala deindustrialisasi. LIPI melihat, gejala menuju deindustrialisasi itu makin nyata terihat.

Widjaya Adi, Ketua tim P2 LIPI melihat, setidaknya ada tiga indikator yang menunjukkan mulai bergeraknya perekonomian nasional ke arah deindustrialisasi.

Indikator pertamanya, tingkat penyerapan tenaga kerja ke sektor industri makin menurun. Menurutnya, fakta yang ada menunjukan efektifitas serapan tenaga kerja untuk sektor industri dalam negeri makin menurun."Jika dibandingkan dengan serapan tenaga kerja sektor lain seperti pertanian, pertambangan dan jasa, sangat jelas terlihat tren penurunannya," ucapnya, Rabu (22/12/2010).

Berdasarkan catatan LIPI, pertumbuhan serapan tenaga kerja di sektor industri pada kurun waktu 1990-1999 mencapai 5 persen. Penurunan terlihat dengan persentase penyerapan tenaga kerja sektor industri pada kurun waktu 2000-2009 yang hanya 1,1 persen.

Sedangkan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja sektor pertanian dalam waktu 2000-2009 tumbuh 1 persen, naik dibandingkan kurun waktu 1990-1999 yang berada di kisaran -1 persen.

Hal serupa pun terjadi pada sektor jasa. Pertumbuhan serapan tenaga kerja sektor jasa pada kurun waktu 1990-1999 mencapai 1,8 persen dan meningkat hingga menyentuh angka 3,2 persen pada kurun waktu 2000-2009."Jadi kalau tidak ada langkah kongret dari pemerintah sejak saat ini, maka penurunan serapan tenaga kerja akan terus terjadi," tegasnya.

Menurut Widjaya, kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan yang terjadi di negara maju yang lebih menunjukan pesatnya laju pertumbuhan serapan tenaga kerja sektor industri dibanding sektor primer.

Indikator kedua deindustrialisasi terlihat dari menurunnya kontribusi sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Menurut Adi, jika dibandingkan dengan sektor primer, kontribusi sektor industri terhadap pertumbuhan ekonomi nasional terbilang masih sangat lemah."Besarnya kontribusi sektor primer ini merupakan ciri perekonomian menuju deindustrialisasi," tandasnya.

Diungkapkannya, kontribusi sektor jasa melesat jauh meninggalkan sektor pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan atau industri. Jika kontribusi sektor jasa di tahun 2000 mencapai 37,5 persen di tahun 2000, di tahun 2009 kontribusinya mencapai 45 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Sektor industri pada tahun 2000 memberikan kontribusi 27,5 persen dan sekarang kontribusinya hanya sedikit diatas 25 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Penanganan Stunting, Inflasi dan Kemiskinan Esktrem Harus Dilakukan Secara Terpadu

Whats New
4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

4 Tips Kelola Keuangan untuk Pasangan Modern

Whats New
Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Hingga 2040, Kebutuhan Gas untuk Pembangkit Listrik Diproyeksi Terus Meningkat

Whats New
50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com