Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Pemasok, Kini Punya Merek Sendiri

Kompas.com - 23/12/2010, 22:07 WIB

KOMPAS.com - Kelihaian Yayat Hidayat berinovasi membuatnya sukses menghidupkan bisnis sandal gunung yang hampir mati. Kini, dengan membuat sandal outdoor aneka warna dengan merek Sabertooth, ia berhasil meraup sukses di bisnis sandal gunung.

Kesuksesan usaha seseorang terkadang tidak datang dari sesuatu yang ia sukai. Tapi, dengan kemauan belajar yang besar, orang bisa saja menjadi berhasil.

Yayat Hidayat telah membuktikannya. Meski awalnya tak menggemari dunia kerajinan sandal, kini, ia justru sukses menjadi pengusaha sandal dengan merek Sabertooth.

Oke, mungkin, sebagian orang masih asing dengan merek Sabertooth. Tapi, jika menyebut nama Sandal Dody, barangkali, Anda yang cukup lama tinggal di Bandung bakal mengenalnya. Sebab, merek sandal ini sudah ada sejak 1980 dan sempat menjadi produk wajib para pecinta alam. Nah, Sabertooth merupakan nama baru Sandal Dody sejak tahun 2010.

Yayat bukanlah pemilik dan pencipta merek Sandal Dody yang kini bernama Sabertooth. Pemilik merek ini adalah Doddy Kasoem, pengusaha di Bandung yang juga memiliki bisnis peralatan outdoor dengan merek Jayagiri. Yayat merupakan orang di balik dua merek itu. “Saya adalah perajin yang memasok sandal,” ujar pria 34 tahun ini.

Kisah Yayat membuat sandal berawal selepas ia kuliah di Jurusan Teknik Mesin Universitas Pasundan, Bandung. Kebetulan, Yayat dan Doddy sama-sama aktif di sebuah masjid. Pada tahun 2002, jalinan kerjasama semakin kuat saat Doddy memintanya jadi pemasok sandal.

Meski tawaran itu menarik, usaha untuk mewujudkannya tidak semudah yang dibayangkan. Sebab, Yayat tidak tahu-menahu soal bisnis sandal, apalagi membuatnya. Saat itu, minat utamanya adalah dunia otomotif. Beruntung, sang ayah yang merupakan salah satu perajin sepatu di daearah Parakan Saat, Bandung, mau mengajarinya membuat sandal.

Pertama kali Yayat memasok Sandal Dody pada tahun 2004 atau baru dua tahun kemudian sejak dia diminta Doddy membuat sandal. “Saya belajar dulu, dan berulang kali desain saya ditolak,” tuturnya.

Setelah berhasil memenuhi pesanan pertama, selanjutnya, Yayat rutin memasok 500 pasang sandal tiap bulan. Harga sepasang sandal saat itu sekitar Rp 30.000. Saat itu, outlet Sandal Dody di Bandung tersisa tiga. Sebelumnya, Sandal Dody memiliki belasan outlet yang tersebar sampai ke Sumatra.

Suatu kali pada tahun 2008, Doddy menyatakan ingin fokus menggarap produk outdoor dengan merek Jayagiri. Lantaran jalinan kerjasama dengan Yayat sudah cukup dekat dan seperti keluarga, Doddy lantas menyerahkan merek Sandal Dody kepada Yayat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

[POPULER MONEY] Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan | Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup

Whats New
Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com