Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mandala Airlines "Very Very Bad"

Kompas.com - 13/01/2011, 14:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Robert Gardener, Direktur LSM Prestasi Junior Indonesia, mengaku frustrasi saat proses refund tiket penerbangan Mandala Airlines, yang dinyatakan ditutup sejak hari ini (Kamis, 13/1/2011 ). 

"Mandala Airlines is very very bad. Tidak ada komunikasi, tidak ada informasi, semuanya membingungkan. Saya sampai frustrasi," ujar Robert yang merupakan warga negara Selandia Baru yang telah tinggal lima tahun di Indonesia kepada Kompas.com

Selain frustrasi, Robert mengaku kali ini kecewa memilih terbang dengan Mandala. "Saya biasanya tidak pakai Mandala, tapi dua bulan lalu, petinggi Mandala mendatangi Kedutaan Besar Selandia Baru mempromosikan bahwa Mandala itu maskapai yang terbaik di Indonesia," katanya.

Tertarik dengan promosi Mandala, Robert memutuskan mencoba maskapai ini untuk pertama kalinya dengan tujuan Hongkong. "3 hari lagi kami mau ke Hongkong, mengantarkan anak-anak yang akan mengikuti lomba tentang kewirausahaan se-Asia Pasifik di Hongkong," katanya.

"Saya sudah membayar tunai Rp 25 juta untuk penerbangan ini," lanjutnya.

Robert sendiri baru mengetahui maskapai Mandala tutup pada tadi pagi pukul 06.00 dari stafnya. "Saya baru tahu tadi pagi dari staf, lalu kami kemari untuk mengurus refund. Saya maunya uang tiket kembali karena setelah tahu Mandala ditutup, saya langsung memesan maskapai lain," ujarnya.

Pihak Mandala sendiri berjanji dalam jangka waktu 3-45 hari akan mengembalikan uang konsumen secara penuh. Nah, kalau uang Robert tidak kembali? "I don't know, saya frustrasi. Saya tidak pernah mengalami pengalaman seperti ini," ujar Robert.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

    7 Instrumen Kebijakan Fiskal yang Sering Digunakan di Indonesia

    Whats New
    Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

    Kemenhub Tambah 10.000 Kuota Mudik Gratis 2024 Menggunakan Bus

    Whats New
    CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

    CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

    Whats New
    Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

    Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

    Whats New
    Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

    Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

    Work Smart
    Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

    Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

    Whats New
    Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

    Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

    Whats New
    Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

    Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

    Whats New
    Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

    Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

    Whats New
    HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

    HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

    Whats New
    BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

    BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

    Work Smart
    Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

    Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

    Whats New
    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

    Whats New
    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

    Earn Smart
    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com