Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kredit Mikro Mandiri Melonjak 45 Persen

Kompas.com - 17/01/2011, 09:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan rasio kredit bermasalah (NPL gross) mikro yang terjaga pada kisaran 4 persen Bank Mandiri berkeinginan kuat untuk mendorong kontribusi sektor usaha mikro pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Senior Vice president Micro business Development Bank Mandiri, Tardi di Jakarta, Minggu mengatakan Mandiri pada tahun 2010 telah mengucurkan kredit mikro hingga Rp 6,5 triliun kepada lebih dari 545.000 debitur, atau tumbuh 45 persen dibanding realisasi pengucuran kredit tahun lalu yang sebesar Rp 4,5 triliun.

Bank Mandiri mencatat portofolio kredit mikro terbesar pada sektor perdagangan, sebesar 49,5 persen dari total portofolio kredit mikro perseroan dan sektor jasa sekitar 40,4 persen. Kredit mikro merupakan kredit dengan besar plafon maksimal Rp 100 juta, serta ditujukan untuk membiayai usaha-usaha mikro, termasuk usaha rumah tangga.

"Kami melihat potensi sektor mikro sangat baik, sehingga kami ingin meningkatkan peran aktif kami untuk mengembangkan sektor yang menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi ini," kata Tardi.

Tardi menambahkan, saat ini baru sekitar 30 persen dari total sekitar 16 juta usaha mikro dan kecil yang sudah menikmati fasilitas pembiayaan kredit mikro. Padahal sektor mikro ini dinilai sebagai bidang usaha yang menyerap banyak tenaga kerja dan terbukti mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi global yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Untuk mendorong pembiayaan kepada sektor mikro, kami senantiasa berkeinginan meningkatkan pelayanan melalui pemberian kemudahan dalam proses aplikasi dan persyaratan, kecepatan dalam pemberian pelayanan, serta kedekatan melalui pembukaan jaringan kantor pelayanan kredit mikro hingga ke pasar-pasar tradisional," kata Tardi.

Pada tahun ini Bank Mandiri berencana menambah jumlah outlet mikro hingga sebanyak 400 outlet sehingga total outlet mikro yang dimiliki menjadi 1.900 outlet.

"Untuk melayani para pengusaha mikro, kami kini memiliki tidak kurang dari 7.500 pegawai yang diseleksi sesuai kebutuhan pengembangan bisnis di daerah masing-masing dikarenakan pegawai mikro harus dapat memahami kultur setempat agar bisa menjalankan bisnis mikro dengan baik," katanya.

Selain pengembangan dari sisi bisnis, Bank Mandiri juga terus berupaya menciptakan pengusaha-pengusaha baru melalui ajang wirausaha Mandiri. Perhelatan ini bertujuan mengubah pola pikir mahasiswa untuk mulai berwirausaha, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada ketersediaan lapangan pekerjaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com