Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Entrepreneur Hanya 0,18 Persen

Kompas.com - 26/01/2011, 13:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM di Indonesia saat ini mencapai 51,3 juta unit atau setara 99,91 persen dari total usaha. Namun, jumlah unit usaha yang banyak itu tidak menyebabkan Indonesia memiliki banyak wira usaha atau entrepreneur.

"Wira usaha itu mengacu pada karakter orang yang selalu ingin mengembangkan nilai tambah dari apa pun, jadi tidak berarti dia harus pengusaha. Kalau menggunakan ukuran itu, maka entrepreneur yang ada di Indonesia baru mencapai 0,18 persen dari jumlah penduduk, sehingga masih dibutuhkan empat juta entrepreneur di Indonesia," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu (26/1/2011).

Menurut Hatta, dirinya tidak merasa bahagia dengan jumlah UMKM yang banyak itu karena masih banyak usaha kecil yang harus dikembangkan ke level pengusaha menengah. "Saya tidak happy karena sesungguhnya yang bersifat formal masih sedikit. Hanya gemuk di tengah. Saya ingin melahirkan pengusaha kelas menengah baru yang lahir dari pengusaha kecil," ujarnya.

Hatta menegaskan, UMKM sudah terbukti menjadi bagian dari ekonomi yang memiliki daya tahan kuat dalam menghadapi krisis. Atas dasar itu, pemerintah menjadikan pengembangan UMKM sebagai strategi utama dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Pakar terkemuka mengatakan setiap negara maju memiliki dua persen wirausahawan dari total jumlah penduduknya. Kalau mengacu itu, seakan UMKM bukan wirausaha. Padahal wira usaha itu adalah karakter orang yang selalu ingin mengembangkan nilai tambah dari apapun. Bukan berarti dia itu pengusaha," katanya.

Saat ini, jumlah tenaga kerja di Indonesia mencapai 90,9 juta orang dan menyumbang 55,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Investasi yang disalurkan dari UMKM mencapai Rp 640,4 triliun atau 52,9 persen dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). UMKM juga menyumbang pada cadangan devisa senilai Rp 183,8 triliun atau 20 persen dari total cadangan devisa.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com