Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Penambahan Kapal Perintis

Kompas.com - 27/01/2011, 08:46 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Tahun ini belum ada rencana dari pemerintah untuk menambah kapal perintis yang beroperasi di wilayah perairan Maluku. Padahal masyarakat yang tinggal di pulau-pulau yang disinggahi kapal perintis mengharapkan penambahan armada guna mempermudah transportasi.

Kepala Dinas Perhubungan Maluku Benny Gasperz, Kamis (27/1/2011), mengatakan, tidak ada alokasi dana di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Maluku untuk pengadaan kapal perintis. Begitu pula dari pemerintah pusat, belum ada rencana penambahan kapal perintis di Maluku.

"Kami sudah berulang kali mengharapkan tambahan armada kapal perintis ke pemerintah pusat karena minimnya dana di APBD Maluku. DPRD Maluku juga melakukan hal yang sama, tetapi sampai sekarang penambahan armada kapal belum juga dipenuhi," katanya.

Saat ini sembilan unit kapal perintis beroperasi di Maluku. Dengan kapal ini, masyarakat di pulau-pulau yang disinggahi kapal perintis seperti di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku Tenggara Barat, dan sekitar Pulau Seram harus menunggu tiga sampai empat minggu agar bisa ke luar pulau.

Idealnya, menurut Benny, ada sekitar enam kapal perintis lagi di Maluku sehingga transportasi antarpulau bisa lebih cepat, menjadi sekitar dua minggu.  

Wakil Ketua Komisi C DPRD Maluku Fachry Alkatiri mengatakan, masyarakat Maluku mengharapkan adanya penambahan kapal perintis untuk mempercepat transportasi. Selain itu, mereka pun mendambakan kapal perintis yang layak dan aman tidak seperti kapal perintis yang beroperasi sekarang.

Menurutnya, pemerintah harus kreatif mengatasi permasalahan transportasi laut ini. Jangan karena masalah tidak ada dana lalu diam dan pasrah. Pemerintah, misalnya, bisa merangsang pihak swasta agar mau menanamkan modalnya di sektor transportasi di Maluku.

"Pesawat dan kapal yang beroperasi di Maluku selalu penuh oleh penumpang. Masak dengan kondisi ini tidak ada investor yang mau menanamkan modalnya di sektor transportasi? Kalau perlu, pemerintah subsidi dulu pihak swasta pada awal-awal operasinya guna merangsang mereka agar mau melayani rute-rute di pulau-pulau di Maluku,"tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com