Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dradjad Curigai BI Diintervensi Asing

Kompas.com - 06/02/2011, 19:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Dradjad Hari Wibowo mencurigai sikap Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 0,25 persen menjadi 6,75 persen. Sikap BI menunjukkan bahwa bank sentral lebih memerhatikan kepentingan investor asing yang memang diuntungkan dengan kenaikan suku bunga itu ketimbang kepentingan iklim usaha di dalam negeri.

"Saya tidak tahu apakah ada intervensi asing. Yang jelas, kenaikan BI Rate itu terlalu mengakomodasi investor dan analis asing. Mereka sejak pertengahan 2010 gencar menyebarkan analisis bahwa BI Rate akan naik," ujar Dradjad di Jakarta, Minggu (6/2/2011).

Menurut Dradjad, sebenarnya ini bukan saat yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) untuk meningkatkan suku bunga acuan sekarang meskipun hanya naik 25 basis poin. Alasan pertama, nilai tukar rupiah masih bertahan di level Rp 9.000 per dollar AS.

Alasan kedua, net selling asing di pasar modal lebih merupakan uji coba pasar dan merupakan tindakan profit taking (mengambil keuntungan semata) serta belum menunjukkan penarikan modal dalam jumlah masif. Alasan ketiga, penurunan porsi asing sudah terlalu besar.

Alasan keempat, depresiasi nilai tukar rupiah menuju level tertentu malah lebih bagus bagi pertumbuhan sektor industri dan sektor ekspor tanpa ada risiko mendorong inflasi yang terlalu besar. Mungkin pergerakan nilai tukar rupiah ke level Rp 9.100-Rp 9.200 per dollar AS.

"Kenaikan BI Rate itu kontraproduktif bagi sektor industri dan properti kita karena bunga bank itu asimetris. Jika BI Rate turun, lending rate (suku bunga pinjaman di perbankan) tetap atau turun sedikit. Akan tetapi, jika BI rate naik, kenaikan lending rate akan lebih besar," ujar Dradjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com