Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iklim Bisnis Makin Tak Kompetitif

Kompas.com - 17/02/2011, 04:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Prosedur pengurusan izin yang berbelit-belit dan prasarana infrastruktur yang tidak memadai membuat iklim bisnis di Indonesia makin tak kompetitif.

Padahal, potensi yang dimiliki sangat besar, terutama sektor pariwisata, jasa kesehatan, dan jasa penerbangan. Lingkungan bisnis pun jadi kurang menarik investor dalam dan luar negeri. Selain itu, produktivitas tenaga kerja juga masih rendah.

"Seharusnya Indonesia banyak belajar dari Singapura," kata Penasihat Dewan Gubernur Bank Indonesia bidang riset kerja sama ekonomi internasional, Sjamsul Arifin, di Jakarta, Rabu (16/2/2011).

Menurut dia, mengacu pada survei Bank Dunia, iklim bisnis di Indonesia menempati peringkat ke-121 dari 183 negara yang disurvei pada tahun ini. Peringkat tersebut menurun dibandingkan peringkat tahun 2010, yakni peringkat ke-115.

"Hal itu seharusnya menjadi sinyal peringatan bagi semua kalangan terkait. Jangan sampai iklim bisnis makin terperosok lagi," katanya.

Sjamsul Arifin mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki banyak faktor produksi, tetapi tidak diintegrasikan dengan baik. Ia mencontohkan Thailand yang tengah mengintegrasikan keunggulan pariwisata dengan health tourism.

Selain Thailand, negara lain yang bisa menjadi sumber inspirasi adalah Singapura. Negara tersebut menempati peringkat pertama dalam urusan iklim bisnis.

Peringkat iklim bisnis tersebut ditentukan berdasarkan 10 indikator, seperti kemudahan mengurus izin, kemudahan memperoleh kredit, dan kemudahan mengurus pajak.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com