Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatnika, dengan Bambu Menembus Dunia

Kompas.com - 18/02/2011, 15:32 WIB

KOMPAS.com - Dari bambu, Undagi Jatnika Nagamiharja yang juga Ketua Yayasan Bambu Indonesia mampu melanglang buana, mulai dari ke hampir seluruh wilayah Indonesia hingga mancanegara. Lelaki kelahiran Sukabumi, Jawa Barat ini populer dengan rumah bambu buatannya. Ia sudah membangun 3.441 rumah bambu di Indonesia dan negara lain.

Bambu sudah menjadi bagian hidup dari Undagi Jatnika Nagamiharja. Dari tanaman rumpun ini, namanya terkenal sampai ke mancanegara. Dari bambu pula, ia memperoleh sumber penghidupan.

Jatnika memulai bisnis bambu sejak 1996. Dia mewarisi ilmu sang ayah yang berprofesi sebagai perajin anyaman dan mebel bambu. Pertama kali menjalankan usaha, Jatnika hanya membuat anyaman dan mebel bambu.

Sekarang, Jatnika juga membuat rumah bambu. "Saya masih memproduksi mebel untuk desain interior rumah bambu yang saya buat," katanya.

Mebel-mebel bambu buatan Jatnika sudah menembus pasar ekspor, seperti Spanyol, Amerika Serikat, Taiwan, dan Jerman. Begitu juga dengan rumah bambu bikinannya.

Itu sebabnya, Jatnika mengatakan, rumah bambu punya prospek yang cerah. Selain memiliki pangsa pasar luas, perajin rumah bambu masih sedikit. Makanya, pesanan rumah bambu yang terus mengalir.

Sampai saat ini, Jatnika sudah membangun 3.441 rumah bambu di seluruh Indonesia. Mulai dari rumah tinggal, rumah peristirahatan, rumah makan, gazebo, sampai musala. Di pasar ekspor, rumah bambu buatan Jatnika sudah berdiri di Malaysia, Brunei Darusssalam, Arab Saudi, serta Uni Emirat Arab.

Salah satu faktor yang menyebabkan banyak orang memesan rumah bambu ke Jatnika adalah daya tahan buatannya. Aneka rumah bambu buatan Jatnika bisa bertahan hingga 30 tahun.

Keawetan rumah bambu bikinan Jatnika berkat proses penebangan hingga perendaman bambu. Karakteristik rumah bambu yang tahan gempa juga menjadi alasan orang berminat memiliki bangunan tersebut.

Setiap bulan, pesanan yang datang ke Jatnika sebanyak 20 rumah bambu. Namun, ia hanya mengerjakan dua pesanan setiap bulan. Tujuannya untuk menjaga kualitas rumah bambu buatannya. "Kalau hanya memikirkan keuntungan, bisa saja saya ambil semuanya, tapi nanti kualitasnya tidak bagus," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Kamis 16 Mei 2024, Harga Ikan Bandeng Turun

Harga Bahan Pokok Kamis 16 Mei 2024, Harga Ikan Bandeng Turun

Whats New
Emiten Migas Elnusa Bakal Tebar Dividen Rp 201 Miliar

Emiten Migas Elnusa Bakal Tebar Dividen Rp 201 Miliar

Whats New
Kewajiban Sertifikat Halal bagi UMKM Ditunda hingga 2026

Kewajiban Sertifikat Halal bagi UMKM Ditunda hingga 2026

Whats New
BW Digital dan Anak Usaha Telkom Bangun Sistem Komunikasi Kabel Laut Hubungkan Australia, RI, Singapura

BW Digital dan Anak Usaha Telkom Bangun Sistem Komunikasi Kabel Laut Hubungkan Australia, RI, Singapura

Whats New
Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Garuda Indonesia Hentikan Sementara Operasional Pesawat yang Alami Insiden Mesin Terbakar

Whats New
IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com