Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kaji Pembatasan Jam Operasi Angkutan Industri

Kompas.com - 10/03/2011, 08:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah masih mengkaji materi surat permohonan Gubernur DKI Jakarta soal pembatasan jam operasional bagi angkutan berat dan industri. Sebelum difinalisasi menjadi kebijakan, kajian ini perlu didukung dengan simulasi dampak terhadap arus lalu lintas, kapasitas bongkar muat barang, serta kajian asas manfaatnya terhadap perekonomian nasional.

Menurut Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Sudirman Lambali, Rabu (9/3/2011) di Jakarta, pihaknya sudah menerima surat permohonannya Gubernur DKI Jakarta, 25 Januari 2011, yang ditujukan untuk Menteri Perhubungan. Materinya terkait rencana Pemerintah Provinsi DKI membatasi jam operasional angkutan industri berat.

”Intinya, truk dan angkutan industri dilarang melintas jalan Ibu Kota pada pukul 06.00-22.00. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja moda transportasi pribadi dan umum, serta meningkatkan kenyamanan berkendara tanpa macet,” katanya.

Saat dikonfirmasi, Gubernur Fauzi Bowo berharap ada dukungan dan persetujuan dari pemerintah dan legislatif dengan rencana tersebut. Alasannya, rencana ini bisa berimplikasi positif terhadap kinerja transportasi lalu lintas, kinerja operator, dan keberadaan pelabuhan itu sendiri.

”Bagi Provinsi DKI Jakarta, kebijakan ini sangat efektif untuk menekan tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi. Jika tak ada halangan, kebijakan ini diberlakukan per 1 April.

Menurut Sudirman, saat ini sudah ada tindak lanjut dari Kementerian Perhubungan mulai dari pembahasan dengan para pemangku kepentingan.

Di sisi lain, Wakil Ketua Bidang Perhubungan Kadin DKI Jakarta Syafrizal B menilai, kebijakan itu bisa memunculkan dampak negatif yang lebih buruk berupa waktu bongkar muat menjadi lebih lama serta terjadi penumpukan truk di dermaga pelabuhan. (ONI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com