Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bantah Minta PPA Beli Saham Garuda

Kompas.com - 11/03/2011, 15:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah tidak menginstruksikan PT Perusahaan Penilai Aset (PPA) untuk membeli saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang kini dikuasai PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Bahana Securities.

Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, mekanisme pembelian saham GIAA yang tidak diserap investor tersebut bukan urusannya. Namun, hal itu menjadi urusan tiap-tiap perseroan. "Belum ada instruksi dari saya, baik PPA maupun Jamsostek, untuk serap saham GIAA," ujar Mustafa.

Sampai saat ini, ketiga penjamin emisi (underwriter) telah membeli sisa saham yang tidak diserap investor sebesar Rp 2,25 triliun. Ketiga underwriter tersebut juga berniat untuk menjual saham GIAA, tetapi di level harga pasar yang bagus atau minimal sesuai dengan harga saham perdana.

Deputi BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Suprapto juga mengungkapkan hal yang sama. Pihaknya juga belum mengetahui hal tersebut. "Tidak ada instruksi. Memang duit PPA kini berapa? Kan saham yang dibeli underwriter lebih dari Rp 2 triliun," kata Parikesit.

Parikesit juga membantah kabar Kementerian BUMN telah menunjuk CLSA sebagai konsultan atas rencana tersebut. Demikian juga dengan kabar bahwa harga yang akan ditawarkan kepada calon pembeli berkisar antara Rp 550 dan Rp 600 per saham. "Tidak tahu, saya malah baru dengar sekarang," tambahnya.

Atas kabar tersebut, harga saham GIAA hingga penutupan sesi pertama perdagangan hari ini melesat 8 persen ke level Rp 540 per saham. Pada penutupan pasar kemarin, harga saham GIAA mencapai level terendah sejak IPO, yakni di posisi Rp 500 per saham.

Sampai saat ini pemerintah sedang mendorong ketiga underwriter untuk menambah Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) yang sempat anjlok. (Didik Purwanto/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com